oleh

Mau Dilengserkan Atau Tidak, Hanya Jokowi Yang Tahu

SUARAMERDEKA.ID – Aktivis Yudi Syamhudi Suyuti menegaskan. hanya Jokowi yang tahu apakah dirinya bakal dilengserkan rakyat atau tidak dari jabatan Presiden Republik Indonesia. Semua tergantung dari bagaimana presiden menyikapi tindakan-tindakan represif aparat kepolisian kepada rakyat.

Demikian dikatakan Yudi usai menyatakan keprihatinan atas meninggalnya Immawan Randy pada demo di DPRD Sulawesi Tenggara, Kamis 26 September 2019 lalu. Randy adalah mahasiswa UHO (Universitas Halu Oleo) yang juga kader Muhammadiyah di Kendari. Ia tertembak saat mengikuti demo menentang RUU KPK, RUU KUHP dan RUU Pertanahan.

“Kita harus meningkatkan solidaritas antar kita. Atas kekerasan, kekejaman dan teror yang dilakukan oleh oknum aparat di rezim Jokowi,” kata Yudi di depan Gedung Dakwah Muhammadiyah.

Yudi mengklaim bahwa kondisi seperti sangat berbahaya. Pasalnya, aparat polisi dinilai overacting dalam menangani aksi yang dilakukan rakyat. Aparat kepolisian dinilai tidak segan-segan melakukan tindakan represif, bahkan perlakuan terhadap pendemo disebut melebihi pemberontak ISIS.

Baca Juga :  Kemarin-Kemarin Kita Dipukul Mundur, Saatnya Kita Taklukkan DPR dan Presiden

“Seperti kita tahu, kepolisian adalah criminal justice system. Tetapi apa yang terjadi akhir-akhir ini adalah kepolisian melakukan kekerasan yang melebihi pemberontak ISIS. Apa yang menyebabkan hal ini terjadi,” papar Yudi.

Ia menuntut Presiden Jokowi untuk bertanggung jawab atas tindakan represif yang dilakukan aparat kepolisian terhadap rakyat. Ia mengingatkan Jokowi bahwa tindakan represif aparat sudah pada taraf menghilangkan nyawa rakyat. Yudi juga mengklaim tindakan yang menyebabkan hilangnya nyawa rakyat ini terjadi di era Tito Karnavian sebagai Kapolri.

“Atas kematian saudara-saudara kita diantaranya Randy, beberapa orang di Warakas, kekerasan terhadap siswa SMK dan banyak lagi. Dan itu terjadi semenjak Tito Karnavian menjadi Kapolri. Kita ingin Jokowi bertindak tegas dengan mencopot Kapolri, Panglima TNI dan Menkopolhukam,” ujar Yudi.

Baca Juga :  Presiden FIDH Surati Jokowi, Kecam Langkah Indonesia Terkait Papua

Menanggapi keinginan rakyat untuk melengserkan Jokowi yang marak di media sosial, Yudi mengembalikan kepada Jokowi sendiri. Ia menegaskan bahwa lengser tidaknya Jokowi, bergantung kepada Jokowi sendiri.

“Sekarang beredar tagar di twitter dan media sosial lain, lengserkan Jokowi. Masalahnya, Jokowi bersedia dilengserkan tidak? Kalau tidak, maka Jokowi harus bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan dari rakyat. Dan juga harus mau mendengar suara-suara hati nurani rakyat. Mau dilengserkan atau tidak, hanya Jokowi yang tahu,” tutup yudi. (RNS/OSY)
Loading...