oleh

Indonesia Menjadi Chairman Sidang Majelis ICAO Ke-40 di Kanada

SUARAMERDEKA.ID – Untuk pertama kali sejak 27 April 1950 menjadi anggota ICAO (International Civil Aviation Organization / Organisasi Penerbangan Sipil Internasional) , Indonesia menjadi chairman dalam sidang majelis ICAO yang ke-40. Sidang Majelis ICAO ke-40 ini diselenggarakan pada 24 September-4 Oktober 2019 di Kantor Pusat ICAO, Montreal, Kanada. Lebih dari 2600 menteri dan pejabat tinggi dari 191 negara anggota turut hadir dalam sidang kali ini.

Acara ini merupakan pertemuan 3 tahun sekali yang diselenggarakan oleh Dewan ICAO. Selama berlangsung Sidang Majelis, program kerja ICAO ditinjau secara rinci. Sehingga memunculkan hasil yang selanjutnya diberikan kepada seluruh negara anggota untuk memandu aktivitas penerbangan di seluruh dunia.

Delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti. Turut mendampingi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia (RI) untuk Kanada Abdul Kadir Jailani, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Perhubungan, Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional Kementerian Luar Negeri, Atase Perhubungan/Alternate Representative RI untuk ICAO, Afen Sena.

Baca Juga :  Diduga Ujaran Kebencian, Rudy Haryanto Dilaporkan ke Bareskrim Polri
Indonesia Menjadi Chairman Sidang Majelis ICAO Ke-40 di Kanada
Delegasi Indonesia dalam Sidang Majelis ICAO ke-40 di Kanada.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti menyampaikan terimakasih kepada seluruh jajaran Kemenub dan stakeholder. Mereka telah membantu Indonesia sehingga pencapaian Indonesia dapat menjadi prestasi yang membanggakan.

“Selama pelaksanaan ICAO Assembly ke-40 di Motreal, Indonesia memperoleh capaian yang cukup membanggakan,” kata Polana B. Pramesti dalam keterangannya, Kamis (3/10/2019).

Sidang Majelis ICAO ke-40 membahas 52 Agenda Pembahasan yang dilaksanakan secara simultan dalam 6 (enam) forum sidang, yaitu Sidang Pleno, Komite Eksekutif, Komisi Teknis, Ekonomi, Hukum, dan Administratif. Adapun beberapa topik pembahasan dalam sidang tersebut, antara lain isu pengurangan emisi karbon dari pesawat udara, cybersecurity dan isu negara berkembang dalam konteks “No Country Left behind” (NCLB Initiative).

Pada Sidang Majelis ICAO ke-40 ini, Delegasi Republik Indonesia juga mengadakan kegiatan Pameran pada 3 hari pertama sidang bertempatan di Gedung ICAO, Side Bar Meeting, dan Bilateral Meeting dengan para pihak perwakilan delegasi, organisasi internasional. Indonesia juga melakukan site visit ke Sekolah Penerbangan Kanada (Nav Centre). (BUT)

Baca Juga :  Polana Pastikan Penerbangan Garuda Beroperasi Seperti Biasa
Loading...