oleh

Rektor UNJ: Hidupkan Kembali Konsep Taman Siswa Ki Hajar Dewantara

SUARAMERDEKA.ID – Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Komarudin Sahid ingatkan kembali konsep Taman Siswa yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara. Siswa seharusnya mendapat pendidikan yang baik layaknya tanaman-tanaman yang dirawat dengan baik.

Fenomena para pelajar SMK yang turut dalam demonstrasi mahasiswa akhir September silam tentu menjadi dilema. Disatu sisi positifnya mereka belajar berdemokrasi sejak dini namun disisi lain mereka tidak dibekali pengetahuan yang cukup. Sehingga mereka menjadi anarkis dan memusuhi aparat yang menjaga aksi.

Rektor UNJ, Komarudin Sahid selaku rektor kampus pendidikan di Jakarta turut angkat bicara terkait peristiwa tersebut. Dalam diskusi bertajuk “Pendidikan Damai Bagi Anak Indonesia” di Jakarta pada Senin, (7/10/2019). Ia mengingatkan konsep Ki Hajar Dewantara yaitu Taman Siswa.

“Di sekolah misalnya, ada beragam siswa dengan latar belakang sosial yg beragam, kita ibaratkan sebuah taman. Sebagaimana dikatakan oleh Ki Hajar Dewantara,” tutur Rektor UNJ dihadapan peserta yang juga dihadiri Kak Seto, Tokoh Pemerhati Anak Nasional.

Baca Juga :  Rahman Sugidiyanto Terpilih Sebagai Nahkoda Baru HMI UNJ

Komarudin Sahid yang akrab disapa Kak Komar di lingkungan Pramuka menambahkan bahwa tanaman-tanaman yang beraneka ragam itu diibaratkan dengan para siswa yang berlatar belakang berbeda. Keberagaman tanaman yang berbeda jenis ini bukannya merusak, justru memperindah taman dengan warnanya yang khas.

Sementara taman itu adalah lingkungan sosial seperti sekolah. Siswa tersebut itu harus mendapat pendidikan yang baik. Layaknya tanaman-tanaman yang dirawat agar tumbuh subur dan berbunga indah.

“Semua tanaman dan tumbuhan harus dirawat dengan baik agar tetap hidup subur, hingga berbunga yg menambah indahnya lingkungan dan menimbulkan kebahagiaan, Dalam kehidupan manusia juga lingkungan sosial kita perlakukan bagaikan taman,” imbuh Rektor UNJ

Terkait menciptakan hidup yang penuh kedamaian, Ia menawarkan prinsip-prinsip hidup damai diantaranya hidup dalam lingkungan sosial yang beragam hendaknya mengetahui, memahami, dan mengakui adanya perbedaan

Baca Juga :  Pemkab Banyuwangi Gelar Bimtek Masalah Kearsipan

Selanjutnya menghargai atau menghormati perbedaan bergaul dan berinteraksi dengan mereka yg berbeda lalu hidup rukun dan saling membantu dengan mereka yang berbeda.

“Semuanya itu diikat oleh nilai kebersamaan,” pungkas Rektor UNJ. (RYO)

Loading...