oleh

Relawan Jokowi Sebut Penanganan Covid-19 Anggaran Besar Hasil Tak Jelas

SUARAMERDEKA.ID – Kelompok relawan Jokowi Barisan Relawan Nusantara (Baranusa) menyebut penanganan covid-19 yang dilakukan pemerintah tidak jelas hasilnya. Ketidakjelasan ini ditambah dengan potensi munculnya skandal baru akibat dikeluarkannya Perppu No 1 Tahun 2020.

Ketua Umum Baranusa Adi Kurniawan menyebut pemerintah telah menggelontorkan 695 triliun untuk penanganan covid-19. Jumlah tersebut digunakan untuk berbagai sektor, diantaranya penanganan kesehatan, sosial hingga pemulihan ekonomi.

“Tapi sudah sejak virus Corona diumumkan sebagai darurat kesehatan oleh pemerintah hingga kini masih tidak jelas penanganannya seperti apa. Pasalnya, jumlah angka positif bukannya menurun justru malah terus meningkat,” kata Adi dalam pernyataannya yang diterima redaksi, Senin (6/7/2020).

Ketua Umum salah satu kelompok relawan Jokowi ini menyebut masalah sengkarut pembagian bantuan sosial (bansos). Menurut Adi, bansos covid-19 tersebut dinilai tidak tepat sasaran.

Baca Juga :  Relawan Jokowi: Normalisasi Apa Kabarnya? Jangan Cuma Rame Bacot Ajalah

“Persoalan pendistribusian Bansos pun kisruh akibat data yang tidak tepat sasaran hingga pelaksanaannya yang semrawut di lapangan. Stimulus pemulihan ekonomi pun tidak transparan dan sangat berpotensi penyelewengan serta berpotensi dikorupsi,” tegasnya.

Adi menambahkan, potensi terjadinya korupsi menjadi lebih besar saat dikeluarkan Perppu No. 1 Tahun 2020. Ia menilai, Perppu tersebut berpotensi membuat pelaku korupsi penanganan covid-19 menjadi kebal hukum.

“Dikeluarkannya Perppu No. 1 Tahun 2020 tentang penanganan Covid-19 yang berpotensi kebal hukum serta berpotensi melahirkan skandal BLBI baru. Apa gak berbahaya jika dibiarkan seperti itu? Sementara ancaman gejolak sosial sudah semakin berada di depan mata,” tutupnya. (OSY)

Loading...