oleh

Seby Seblon Ibiha: Maybrat Perlu Rekonsiliasi Total di Akar Rumput

SUARAMERDEKA – Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Seby Seblon Ibiha ingatkan semua pihak di Maybrat agar tetap menjaga perdamaian di wilayah Maybrat. Yang diperlukan Maybrat saat ini adalah niat baik seluruh masyarakat Maybrat untuk membuat daerahnya menjadi maju. Berkonsentrasi untuk membangun Maybrat menjadi lebih baik.

Mendagri bersama rombongan pada awal bulan September 2018 lalu hadir di ibukota Kabupaten Maybrat, Kumurkek. Kehadiran mereka ditutup dengan acara Kebaktian dan Kebangkitan Rohani (KKR) untuk Perdamaian Maybrat.

“Kehadiran mereka dapat mengakhiri semua bentuk konflik kepentingan politik selama kurang lebih 15 Tahun. Akibatnya terdapat kejanggalan efektifnya perjalanan roda pemerintahan di Kabupaten Maybrat, ” kata politisi muda PKS Sebi Seblon Ibiha, Selasa (30/10/2018).

Menindaklanjuti Rekonsilisai Perdamaian kabupaten Maybrat, Sebi mengingatkan kepada semua pimpinan Denominasi Gereja tingkat Klasis, Paroki atau lainnya. Hingga pada pimpinan tingkat jemaat dan pos-pos pelayanan di daerah terpencil pun, dihimbau untuk ikut berperan aktif untuk membangun rekonsiliasi perdamaian kepada umatnya.

Beberapa minggu yang lalu setelah kehadiran Mendagri, sempat terjadi masalah pembacokan seorang Sekretaris Dinas terhadap Kepala Dinasnya. Atasperistiwa ini, Sebi merasa perlu luruskan bahwa kejadian tersebut bukan masalah publik yang harus dibesar-besarkan. Sehingga mengganggu semua aktifitas pelayanan publik di kalangan pemkab Mybrat jadi ikut terhenti.

Baca Juga :  Anggota DPR RI PKS Bagikan Masker dan Hand Sanitizer ke Driver Ojol

“Ini konflik interen yang kini sedang dibicarakan dan diselesaikan dalam rumah tangga dinas yang
bersangkutan. Jadi kita harus berdamai membangun negeri kita. Sesuai Motto Kabupaten Maybrat: “NEHAF SAU, BONOT SAU – NEMA ANU BETA TUBAT MAYBRAT. Yang artinya Satu Hati, Satu Tujuan, Kita Membangun Maybrat yang lebih Baik,” tegas Seby Seblon Ibiha.

Lanjut Sebi, sudah belasan tahun masyarakat Maybrat hidup dalam tekanan politik. Kehidupan ekonomi masyarakat lemah, semakin merosot. Seolah Maybrat sedang menganut system politik feodal. Pendidikan anak-anak masyarakat ekonomi lemah merasa tidak bisa lagi melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi. Terjadi perpecahan di dalam jemaat dan kampung-kampung. Dengan membentuk kelompok ini dan itu, kampung satu dengan kampung lain, jemaat satu dan jemaat yang. Masyarakat tidak nyaman untuk membangun dirinya dengan baik.

“Kepada seluruh masyarakat Maybrat yang sangat sensitif dengan berbagai konflik, terutama kepentingan politik saat ini. Maka menuju percaturan politik Pileg (pemilihan legislatif -red) Maybrat tahun 2019, saya ingatkan agar setiap siapapun yang berkepentingan dalam momen pemilu ini. Jangan lagi mengadu domba rakyat dengan kampanye hoax, yang hanya menambah kegaduhan di masyarakat. Lebih khusus kepada teman-teman para caleg di Kabupaten Maybrat,” himbau Seby Seblon Ibiha

Sesuai tahapan kerja KPU Kabupaten Maybrat, berdasarkan PKPU Nomor 28 Tahun 2018 tentang Tahapan dan Jadwal PEMILU Tahun 2019. Pelaksanaan Kampanye Tertutup melalui Pertemuan Terbatas dan Pertemuan Tatap Muka, dimulai tanggal 23 September 2018 sampai dengan 13 April 2019.

Baca Juga :  Revolusi Fahri. Sebuah Opini Dahlan Iskan

“Diingatkan agar jangan menggunakan kampanye hoax, untuk menjaring massa pendukung. Karena berkampanye dengan issu ini dan itu, hanya menambah masalah rakyat. Tetapi berkampanye dengan visi atau misi, target program yang jelas, dengan diimbangi kejujuran dan kualitas figur yang baik. Dipastikan dapat menjawab masalah rakyat di Kabupaten Maybrat,” pungkanya. (JFS)

Loading...