oleh

Dianggap Punya Sepuluh Dosa, Budi Gunawan di Desak Mundur Oleh Mahasiswa

SUARAMERDEKA – Komisaris Jenderal Budi Gunawan telah menjabat selama 3 tahun sebagai Kepala Badan Intelejen Negara. Sejak dilantik oleh Presiden Joko Widodo secara resmi di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 9 September 2016 silam.

Untuk melihat bagaimana kinerja Badan Intelijen Negara (BIN) semasa digawangi oleh Budi Gunawan. Pengurus Cabang Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PC SEMMI) melakukan konferensi pers. Dimana dalam konferensi tersebut, Mahasiswa membeberkan tentang ’10 Dosa Kepala BIN’. Selama ini dilakukan sebagai Evaluasi Kinerja selama 3 tahun kepemimpinan Budi Gunawan sebagai kepala BIN RI. Dan untuk memberikan masukan kepada pemerintah agar kedepan BIN bisa lebih baik lagi sebagai lembaga tinggi negara.

“Sejak 2016 sampai saat ini laporan LKPHN Pejabat BIN masih rendah. Padahal sebelum penunjukan kepala BIN Budi Gunawan ditahun 2016, sempat ramai masalah rekening gendut dan untuk itu ini harus dilanjutkan demi mewujudkan Indonesia, aman, bersih dan jujur,” kata Ajiansyah Sangadji selaku Ketua Umum PC SEMMI Jakarta Selatan.

Selanjutnya, kepada awak media Aji menerangkan ada 9 point yang menjadi dasar kajian kami dalam menggelar konferensi pers hari ini, Senin, (19/11/2018) di Jakarta Selatan.

“Sejak BIN dikomandoi oleh Pak Budi Gunawan terjadi maraknya terorisme, gerakan radilkalisme, sampai penyadapan ponsel Presiden RI ke 6 dan ke 7 ditahun 2017, berarti ini menyatakan sistem penyerapan informasi, deteksi dini dan peringatan dini BIN sangat lemah di bawah kepemimpinan pak Budi Gunawan,” ujarnya.

Baca Juga :  KPAI Dapat Penghargaan Bawaslu Award Tahun 2019

Menurut Ajiansyah Sangadji dalam menghadapi pemilu 2019, Presiden RI dan Wakil Presiden RI serta DPR RI, memanggil kepala BIN RI guna menanyakan kesiapannya dalam menghadapi tahun politik, bonus demografi dan revolusi industri 4.0.

“Setelah menimbang dan mengkaji lebih mendalam, peran dan fungsi BIN ternyata sangat penting dengan kondisi saat ini, oleh karena itu kami dalam waktu dekat ini akan menggelar aksi demonstrasi meminta kepala BIN RI untuk mundur atau terjadi pergantian kepemimpinan di BIN demi bangsa dan negara Indonesia menghadapi kondisi seperti ini,” Tambah Aji.

Sebelum menutup konferensi pers Ajiansyah Sangadji membacakan 10 Dosa Kepala BIN RI dihadapan awak pers. Adapun poin yang dibacakan sebagai berikut.

10 Dosa Kepala BIN RI, Budi Gunawan Mundur Atau Negara Hancur :

1. Sejak 2016 Sampai 2018 Laporan LKPHN Pejabat BIN Lemah, Disinyalir Terdapat Banyak Rekening Gendut Didalam BIN Dan Terjadi Pembiaran Dari Kepala BIN.

Baca Juga :  Penasehat Senior Papua: Veronica Koman Hanya Cari Makan dan Tidak Berkualitas

2. Lamban dalam merespon Teror BOM secara beruntun yang terjadi disurabaya 2018 dan pemboman di Mako Brimob Kelapa II (Sistem Deteksi Dini Lemah).

3. Tumbuh pesat gerakan radikalisme dan paham Khilafah sejak BIN dikepalai Budi Gunawan (2016-2018) Sistem Serap Informasi Lemah.

4. Kepala BIN tidak profesional dan berIntegritas sehingga Identitas Anggota BIN mudah terbaca.

5. Tidak Mampu Mencari 12 Koruptor Triliunan Rupiah Diluar Negeri

6. Gagal Melindungi Data Negara, Ponsel Presiden RI ke 6 dan Ke 7 Pernah Disadap Negara Asing Tahun 2017.

7. Bendera merah putih dibakar saat HUT Kemerdekaan ke 73, BIN Gagal Dalam Memberikan Peringatan Dini.

8. BIN diduga menjadi alat politik salah satu capres pada pemilu 2019 (Dugaan Presiden RI ke VI. Kejadian Pemulangan Neno Warisman, Pembiayaan Sejumlah kelompok mahasiswa untuk pemenangan 2019).

9. Dugaan Operasi Intelejen dari anggota BIN yang memasang Bendera Isis di rumah habib rizieq diSaudi Arabia.

10. Tidak mampu mengungkap dengan memberikan informasi penting terkait permasalahan pelanggaran HAM diIndonesia salah satunya Kasus Novel Baswedan. (DDR/NVD).

Loading...