oleh

Simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat di Bandara Waghete

SUARAMERDEKA – Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Waghete, menyelenggarakan kegiatan Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD), Selasa (11-12/12/18) sekira pukul 11:00 WIT, di Bandara Waghete, Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua.

Kepala UPBU Waghete, Widyantoro Wirotomo. Senin (17/12/2018) menyampaikan tujuan pelaksanaan latihan PKD Tahun 2018. Mereka ingin menguji kemampuan Organisasi PKD Penerbangan. Uji kemampuan dilakukan di Bandara Waghete Kabupaten Deiyai Provinsi Papua dalam kondisi sesungguhnya.

Berbagai hal yang diuji dan ditingkatkan kesiapannya adalah keterampilan personil dan peralatan serta perlengkapannya. Dalam menanggulangi Kondisi Keadaan Darurat di Bandara Waghete dalam kondisi sesungguhnya. Menguji prosedur komando, komunikasi dan koordinasi antar Unit kerja internal maupun eksternal. Semuanya tergabung dalam anggota Komite terkait dalam Penanggulangan Keadaan Darurat di Bandara Waghete.

Dijelaskan Widyantoro, Simulasi ini menggunakan Pesawat Twin Otter DHC-6 Seri 400 milik PT. Wauwa Air dengan Call Sign Wauwa 002. Registrasi PK-BAY dengan POB 15 orang diperkirakan & NBSP; tiba 10.30 lt terbang dari Nabire ke Waghete. Pesawat mengalami kerusakan pada mesin Nmor satu. Kondisi cuaca Clear & NBSP; dengan jarak pandang 10 NM. Ia kemudian menggambarkan kronologis simulasi.

Baca Juga :  Balai Kementerian Perhubungan Darat Berikan Subsidi ke Perum Damri

“Saat Mendarat dengan Runway 04, pilot mengalami kesulitan mengendalikan pesawatnya. Saat menyentuh Runway, Main Landing Gear sebelah kanan mengalami kerusakan. Yang menyebabkan pesawat swing dan tergelincir ke sebelah kanan Runway tepatnya dekat Aiming Point. Dan mengakibatkan kerusakan pada sayap dan mengakibatkan tumpahnya bahan bakar (Fuel & NBSP; Spillace) lalu terbakar,” tutur Kepala UPBU Waghete.

Petugas AFIS setelah mengetahui adanya Kondisi Abnormal segera menginformasikan kejadian tersebut kepada pihak terkait di Bandara Waghete. Kepala UPBU Waghete selaku Ketua Komite segera menginformasikan hal tersebut kepada seluruh anggota Komite dan mengaktifkan EOC. Tim EOC segera melakukan tugas dan fungsi masing-masing sesuai & NBSP; Prosedur yang tertuang dalam Dokumen AEP.

“Korban dikumpulkan di Collection Area selanjutnya dipilah dan diberi label sesuai Skala Prioritas kondisi korban di Triage Area, lalu diberikan penanganan medis sementara di Care Area. Untuk korban Luka berat dibawa menggunakan Ambulance ke RSUD Waghete. Korban Luka ringan dibawa ke Puskesmas Waghete, sedangkan untuk Pilot langsung diamankn dan dibawa menuju Crew Area”, tambah Kepala Bandara Waghete.

Kegiatan PKD berjalan lancar dan sukses dimana peran dan tugas serta Fungsi Komunikasi, Koordinasi dan pelaksanaan oleh Komite berjalan baik. Namun ada beberapa Evaluasi dan bahan perbaikan pada kegiatan PKD tersebut antara lain: Optimalisasi Personil Rescuers & NBSP; kinerja kendaraan & NBSP; dan personil PKPPK. Optimalisasi dari peran dan tugas serta fungsi dari anggota Komite.

Baca Juga :  Semangat Harhubnas Bhakti Nyata Insan Perhubungan Bangun Bangsa

Turut hadir dalam kegiatan simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat; Pejabat Bupati Kabupaten Deiyai, POLSEK Tigi, BPBD Deiyai, KORAMIL 1705/3, Airnav Cabang Pratama Nabire, Dinas Perhubungan Deiyai, Dinas Perhubungan Dogiyai, Dinas Kominfo Deiyai, Puskesmas Waghete, Dinas Kesehatan Deiyai, Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah X. (OSB)

Loading...