oleh

Kecewa Defisit Anggaran, FRBPA Datangi Pemda dan DPRD Banyuwangi

SUARAMERDEKA – Belasan masa dari perwakilan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang tergabung dalam Forum Masyarakat Banyuwangi Peduli Anggaran (FRBPA) menggelar aksi unjuk rasa terkait defisit anggaran, Kamis (28/12/2018).

Massa FRBPA menyuarakan kekecewaannya terhadap prestasi eksekutif, di pimpin Amrullah dan M. Helmi Rosyadi. Mereka menilai anjlok kinerja executif dalam memaksimalkan pendapatan asli daerah (PAD). Dan FRBPA meminta pada DPRD mengundanghadirkan BPKAD, Bapenda dan  Bappeda untuk menjelaskan pada publik.

Unjuk rasa merapat di depan  DPRD, dan di terima Ketua DPRD Banyuwangi, Made Cahyana N. SE. Untuk selanjutnya dengar pendapat FRBPA dengan mengundang hadirkan Kepala BPKAD, Syamsudin dan Ketus Bappeda, Yayan, untuk membahas adanya defisit anggaran untuk publik. Dengar pendapat ini dipimpin wakil Ketua DPRD Ruliyono dari Fraksi Golkar.

Baca Juga :  Bertemu Indonesian Diaspora Network Bahrain, Bamsoet Ingatkan Masalah Pekerja Migran Indonesia

Menurut Amrullah, di hadapan Kepala BPKAD dan Ketua Bappeda, diruang sidang DPRD, mereka kecewa dengan kinerja pemerintah Banyuwangi. Banyak program – program yang dipangkas, termasuk belanja yang berkaitan langsung dengan masyarakat. Selain itu pembayaran terkait rekanan yang tertunda di tahun depan.

“Dan itu sudah dua tahun, dari tahun 2017 mengalami defisit, 2018 juga mengalami hal yang sama. Artinya, semua itu tidak akan terjadi jika defisit anggaran tidak terjadi. Berarti pemerintah gagal memaksimalkan PAD. Siapa yang gagal, dalam hal ini Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD),” ujar Amrullah, perwakilan FRBPA.

Long mach unjuk rasa dalam perjalanan dari depan Pemda menuju gedung dewan, Helmi Rosyadi, berorasi di jalanan untuk menegaskan bahwa aksinya yang iya pimpin  tak dibayar. Kalimat itu terus diulang-ulangi  diluar maupun di dalam ruang sidang dengar pendapat.

Baca Juga :  Kapal Pesiar KM Lamima Tabrak Karang di Misool Raja Ampat

“Kalau defisit tahun 2017 sudah tertutupi, namun untuk tahun 2018 Pemerintah Kabupaten  tidak mengalami defisit. Hanya saja di penghujung tahun tahun ini masik tertinģal 30 miliar. Yang mana sisa waktu yang singkatini, sebelum akhir tahun harus sudah bisa tertutupi. Dan di tahun 2019, saya optimis tidak akan terjadi defisit,” tegas Syamsudin.

Massa FRBPA usai dengar pendapat dengan Kepala BPKAD dan Ketua Bappeda, di pimpin Wakil Ketua DPRD Ruliyono, membubarkan diri dengan santun dan tertib. (BUT)

Loading...