oleh

Yudi Syamhudi: Bebaskan ABB, Isu Terorisme Sudah Tidak Populer Lagi

SUARAMERDEKA – Koordinator Eksekutif Jaringan Aktivis Kemanusiaan Internasional (JAKI), Yudi Syamhudi Suyuti menyayangkan sikap Jokowi yang tidak tegas terhadap wacana pembebasan Ustad Abu Bakar Baasyir (ABB). Jika pembebasan ABB berdasarkan kemanusiaan, maka pembatalan hanya akan memperburuk situasi.

Tarik ulur dibebaskannya Ustad Abu Bakar Baasyir (ABB) menurut aktivis HAM internasional ini tidak akan terjadi jika tidak terjadi politisasi. Ditemui di kawasan Kuningan Jakarta Selatan, Sabtu sore (26/1/2019), Yudi menpertanyakan tujuan Jokowi.

“Soal ABB itu, kalau Jokowi benar-benar mau menegakkan kemanusiaan. Ya itu jangan dijadikan bahan politik, bahan kampanye, itu tidak benar,” kata Yudi.

Menurut Yudi, jika pembebasan Jokowi karena faktor kemanusiaan, maka hal itu sah-sah saja. Mengingat usia Ustad ABB yang sudah tidak muda lagi. Mengenai metode pembebasannya, dapat dilakukan dengan berbagai cara.

“Ya bisa saja dibebaskan diam-diam, itu dengan asas kemanusiaan. Karena beliau sudah sepuh (tua-red),” ujar Koordinator Eksekutif JAKI ini.

Baca Juga :  Virus Kecurangan di Dalam Demokrasi di Indonesia

Namun jika permasalahan pembebasan Ustad ABB bermotif politik, menurut Yudi, inilah masalahnya. Jokowi harus mau menerima konsekuensi masalah ini akan ditanggapi secara politik juga oleh lawan politiknya.

“Masalah ini kalau dijadikan bahan politik, nanti juga diserang secara politik,” tutur Yudi Syamhudi Suyuti.

Yudi sangat menyayangkan jika masalah ini digiring ke arah politik. Karena dijebloskannya Udtad ABB tak lepas dari isu terorisme. Pada saat ini, dunia tidak lagi menganggap terorisme sebagai hal yang bersifat darurat.

“Terostirme itu memang sudah tidak diminati lagi. Karena memang sudah menuju ke ketenggelamannya. Itu terjadi sejak Amerika menarik pasukannya secara besar-besaran dari Suriah. Jadi isu terorisme ini sudah tidak populer lagi. Itu juga bisa dilihat dari dana untuk menangani terorisme dipotong oleh Amerika. Jadi sudah tidak ada terorisme itu,” terang Yudi Syamhudi Suyuti.

Karenanya menurut Yudi, Jokowi harus segera mengambil sikap tegas dalam kasus Ustad ABB ini. semakin lama masalahini dibiarkan,maka akan semakin mendapat tanggapan kurang bagus dari masyarakat. Karena wacana itu sudah terlanjur dikeluarkan ke masyarakat.

Baca Juga :  Prabowo Ungkap Pesan Orangtuanya Dihadapan Masyarakat Papua

“Harusnya kalau dia mengeluarkan, dia harus bisa menjaminkan dirinya. Harusnya dia ngomong. “Bahwa saya menjamin terorisme di Indonesia ini sudah tidak ada lagi. Saya yang menjamin. Makanya saya berani mengeluarkan napiter yang dulu dianggap teroris itu”. Harusnya begitu,” kata Yudi.

Yudi melihat, Jokowi terlihat tidak percaya diri memutuskan masalah Ustad ABB. Jika Ustad ABB ternyata benar tidak mau menandatangani pernyataan tunduk kepada NKRI, seharusnya hal itu tidak menghalangi Jokowi mengamalkan Pancasila.

“Kalau ABB tidak mau menandatangani pengakuan tunduk kepada NKRI, ini masalah kemanusiaan kok. Mengeluarkan secara kemanusiaan itu juga sudah mengamalkan Pancasila. Kemanusiaan yang adil dan beradab kan. Jadi sila kedua itu bukan formalitas belaka,” tutup Yudi Syamhudi Suyuti. (OSY)

Loading...