oleh

Tingginya Korban Lakalantas, Sebuah Opini I Wayan Budiartawan

Tingginya Korban Lakalantas. Oleh: I Wayan Budiartawan, Penulis Buku.

Kecelakaan sering terjadi di jalan raya. Angka kematian karena kecelakaan lalu lintas (lakalantas) sangat tinggi. Sopir mobil sering lengah mengemudikan kendaraan dalam keadaan mengantuk. Kebut-kebutan di jalan dan saling mendahului adalah perilaku yang tidak baik. Semuanya berakibat fatal yakni seringnya terjadi tabrakan yang merenggut banyak korban.

Apa kabar petugas lalu lintas ? Polantas hidup dengan gaji rendah. Sulit diharapkan polisi lalu lintas mempunyai disiplin tinggi. Malah sering melalaikan kewajibannya di lapangan. Rambu-rambu lalu lintas sering dilanggar pengemudi. Tilang atau bukti pelanggaran sering diselewengkan. Pelanggar lalu lintas ” main tembak” alias menyuap petugas yang bermental buruk.

Baca Juga :  Radikal dan Ketiadaan Dasar Hukumnya? Opini Chandra Purna

Tengoklah prosedur mengurus Surat Izin Mengemudi (SIM). Berbelit-belit birokrasi yang harus dilewati. Membuka peluang terjadinya penyimpangan. Dengan membayar mahal oknum tertentu bisa mendapatkan SIM tanpa harus ujian di lapangan. Pelanggaran ini tidak boleh ditutup-tutupi. Pemerintah mesti mengeluarkan SIM yang memenuhi ketentuan “test drive”.

Belum lagi pengurusan STNK ( Surat Tanda Nomor Kendaraan). Juga bertele-tele. Dicurigai sering memakai “calo” atau “orang dalam”.  Kasus mobil curian bisa mendapat surat-surat resmi dengan menggunakan nomor mesin yang palsu menambah citra jelek instansi yang satu ini. Oknum tertentu membayar “orang dalam” untuk mendapatkan STNK tanpa harus antri  dan menyerahkan dokumen-dokumen palsu. Penipuan merajalela.

Loading...