oleh

Bupati Menanggapi Aksi Mahasiswa Maybrat di Manado

SUARAMERDEKA – Menanggapi Aksi beberapa mahasiswa asal Maybrat di Kota Studi Manado pada Hari Sabtu 3 Maret 2019, Bupati Kabupaten Maybrat, Drs, Bernard Sagrim MM, menegaskan pemberlakuan dan penyediaan fasilitas di Asrama Mahasiswa Maybrat di Kota Manado adalah sama. Tidak ada perbedaan antara Aitinyo, Aifat, Ayamaru (A3), semua satu adat satu budaya, suku Maybrat.

Aksi mahasiswa asal Maybrat di Kota studi Manado dipicu rumor adanya perbedaan dalam penyediaan fasilitas asrama. Yang dipolitisasi oleh kelompok tertentu.

“Tidak ada sikap pilih kasih dalam penyediaan fasilitas Mahasiswa Ayamaru, Aitinyo dan aifat, yang berkulitas di Manado. Kita semua satu A3 yang disebut Maybrat,” kata Bupati, Rabu (6/3/2019).

Bupati Menyampaikan, Asrama untuk mahasiswa Maybrat yang ada di Kota Manado tidak ada kaitakaitannya dengan Politik Pilbub Maybrat, tetapi itu murni sebagai wujud Implementasi dari Visi dan Misi Pemerintah Maybrat.

Baca Juga :  Gubernur Kalimantan Barat Lantik 5 Bupati
“Sekalipun di dalam visi dan misi tersebut, kota Manado tidak dimasukan sebagaimana kota Sorong, Manokwari, Jayapura, Jogja dan kota lainnya, tetapi itu semua merupakan wujud serta komitmen janji politik Bupati Maybrat. Namun  terjadi berbanding terbalik ketika pihaknya menyepakati bersama Ketua Ikatan Mahasiswa Maybrat dan Kepala Dinas Pendidikan beberapa bulan lalu, dalam  kesepakatan tersebut secara jelas berkomitmen tidak lagi mempersoalkan dan membuat kubu-kubuan, karena maybrat itu satu,”tutur Bupati.

“Masalah politik dan perbedaan dan pendapat masyarakat maybrat sudah selesai dengan adanya penandatanganan perdamaian yang di hadiri oleh Menteri Dalam Negeri  (Mendagri) Tjahjo Kumolo dengan masyarakat Maybrat di Kumurkek pada Tahun 2018 lalu,”ucap Bupati.

“Pemerintah membangun asrama, dengan tujuan untuk membatu mahasiswa. Asrama yang ada  harus dijaga dengan baik. Agar mahasiswa bisa aman dan nyaman mengikuti pendidikan dengan baik, jangan ada berbedaan. Mahasiswa adalah harapan dan masa depan Kabupaten Maybrat,” tutur Bupati.

Baca Juga :  Seby Seblon Ibiha: Maybrat Perlu Rekonsiliasi Total di Akar Rumput

Bupati meminta kepada para mahasiswa di Manado untuk mencari lokasi yang tepat dan strategis. Agar kedepann
Pemerintah Kabupaten Maybrat bisa membangun asrama yang lebih representatif. Sehingga tidak ada perbedaan persepsi antara mahasiswa dari, Ayamaru, Aitinyo dan Aifat.

Bupati mengharapakan agar ke depan tidak ada lagi pikiran negatif akan adanya perbedaan. Disesama mahasiswa Maybrat yang sekarang lagi menimba ilmu di Kota Manado. Mahasiswa merupakan ujung tombak dan harapan bangsa dan Negara. Terlebih khusus mereka adalah aset dan masa depan. Yang nantinya akan memajukan pembangunan di tanah Maybrat kedepan.

“Bukan orang lain yang akan membangun maybrat, kecuali Orang Maybrat itu sendiri. Oleh sebab itu, mari kita tinggalkan semua perbedaan dan kita bersatu. Maju membangun maybrat yang mandiri dan bermartabat,”tutup Bupati Bernad Sagrim. (JFS)

Loading...