oleh

Ajay! Ternyata Koruptor Itu Kader PDIP!

Ajay! Ternyata Koruptor Itu Kader PDIP!

Ditulis oleh: Ahmad Khozinudin, Sastrawan Politik.

Ajay Priatna yang ditangkap tim Satgas operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ternyata Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Cimahi. Ajay, ternyata sama seperti Harun Masiku, sama-sama kader PDIP.

Ajay Priatna ini ditangkap KPK pada hari Jumat (27/11) karena diduga melakukan korupsi terkait proyek pembangunan Rumah Sakit (RS) di Cimahi. Adapun barang bukti yang disita oleh KPK dalam OTT salah satunya adalah uang sebanyak Rp 425 juta.

Diduga, Ajay total menerima uang suap Rp1,6 miliar untuk memuluskan izin pembangunan Rumah Sakit Kasih Bunda di Jalan Leuwigajah, Kota Cimahi. Suap yang diterima Ajay itu baru setengah dari kesepakatan Rp3,2 miliar.

Dengan bukti tersebut, Komisi Pemberantaaan Korupsi (KPK) telah menetapkan orang nomor satu di Kota Cimahi sejak terpilih sebagai wali kota pada 2017 tersebut sebagai tersangka penerima suap.

Baca Juga :  Kader PDIP Bakal Mengisi Unsur Pimpinan DPRD Kapuas

Beuh… karena korupsinya Ajay langsung diberhentikan secara tidak terhormat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Selain itu, menurut Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Syaiful Hidayat, pihaknya juga tidak akan memberi bantuan hukum kepada Ajay.

Begitu kalau hidup di partai, aktif diminta setor giliran kena kasus buru-buru diamputasi biar tidak merusak citra partai. Kayak partai sudah menjadi makhluk suci saja.

Padahal, semua orang juga tahu partai gudangnya koruptor. Semua pejabat, itu awalnya diusung partai. Pilkada serentak tak bisa diikuti calon tanpa diusung partai.

Disemua Pilkada, itu kata KPK minimal modal 20-30 miliar. Kata Mendagri Tito butuh 30 Miliar untuk jadi Bupati. Padahal, gaji bupati cuma 6 jutaan perak per bulan. Bupati Purbalingga kurang dari 6 juta gajinya.

Baca Juga :  Residivis Kumat Lagi, Rasa Aman Dikebiri, Opini Chusnatul Jannah

Sudah pasti, semua bupati atau walikota dan Gubernur terpilih secara sadar akan korupsi. Cuma nasib saja yang beda, ada yang kecokok KPK, ada yang nunggu giliran, ada yang diazab dengan penyakit, ada yang dijemput malaikat maut.

Hidup menjadi kepala daerah itu penuh rongrongan dan ketar ketir. Dirong-rong partai dan pendukung, juga ketar ketir dicokok KPK.

Tapi biar gitu tetep aja semua berebut ingin jadi kepala daerah. Mereka cuma berdoa, Allah SWT menjaga dan melindungi koruptor, agar tidak diciduk KPK. Luar biasa, penjahat saja sudah berani atur atur Allah SWT.

Kembali ke pokok diskusi, sekedar untuk diketahui, juga untuk mengkonfirmasi, agar tidak ada lagi yang mengklarifikasi, ditegaskan bahwa Ajay itu kader PDIP. Ya, kadernya Mbak (baca: Mbah) Mega

Loading...