Lompatan Ekonomi Indonesia Dimulai Dari Lompatan Sandi di Sidoarjo

SUARAMERDEKA — Simbol lompatan ekonomi Indonesia dimulai dari lompatan Sandiaga Uno di atas panggung ketika bernyanyi dengan Rhoma Irama. Lompatan tersebut dilakukan di acara Kampanye Terbuka di Stadion Deltras Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (31/3/2019).

“Saya tadi ingin memberikan inspirasi kepada para masyarakat Jawa Timur, baik yang hadir maupun yang menyimak di media massa, bahwa ekonomi akan melompat sangat tinggi bersama prabowo sandi,” jelasnya.

Lompatan ekonomi itu, lanjut calon wakil presiden nomor urut 02 ini, salah satunya melakukan strategi dorongan besar industri pengolahan di Jawa Timur. Termasuk memberikan insentif atau akan kemudahan dari segi kebijakan bagi para pengusaha yang melakukan pelatihan dan peningkatan keterampilan untuk para pekerjanya.

“Kita akan berikan insentif. Juga kepada industri yang kerja sama dengan pemerintah yang menyiapkan hub, Rumah Siap Kerja. Dan OK OCE untuk menyedikan lapangan kerja bagi anak muda,” terang Sandi.

Sandi yakin, insentif itu akan akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia kita. Dan ekonomi Jatim, juga Indonesia akan melompat.

“Saya yakin, Jawa Timur akan tumbuh lebih berkualitas dan kesejahteraannya makin baik. Kita optimis. Lompat tadi adalah simbol bahwa ekonomi yang melompat akan bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya. Dan ini bisa kita terapkan di seluruh Indonesia,” terang Sandi. (DVD)

Jawa TimurLompatan EkonomiLompatan Ekonomi IndonesiaLompatan Sandilompatan Sandiaga UnoOK OCERhoma IramaRumah Siap KerjaSandiStadion Deltras Sidoarjo
Comments (0)
Add Comment
  • Prabowo: Bangsa Kita Dikuasai Elit Yang Tidak Cinta Bangsanya Sendiri

    […] SUARAMERDEKA – Dalam kampanye akbar di Stadion Glora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, calon Presiden nomer urut 02, Prabowo Subianto menjelaskan bahwa bangsa Indonesia saat ini dikuasai elit yang jumlahnya hanya segelintir saja. Kemiskinan di Indonesia saat ini disebabkan karena maraknya praktik korupsi yang dilakukan oleh elit bangsa Indonesia. Karena itu, ia menilai bahwa kondisi kerusakan ekonomi saat ini dikarenakan para elit-elit bangsa yang tidak cinta terhadap rakyatnya. […]