oleh

Atas Nama Tuhan, Dugaan Pengancaman di Kampung Biga Berakhir Damai

SUARAMERDEKA.ID – Dugaan pengancaman yang diduga dilakukan ASN berinisial YD terhadap Ketua tim AFU-ORI Kampung Biga, Yohanis Samagita akhirnya berakhir damai. Perdamaian ini difasilitasi oleh Pimpinan Harian Majelis Jemaat GKI Lahairoi Biga melalui wakil ketua I, Melianus Samagita.

Dugaan pengancaman ini disinyalir berawal dari perbedaan pandangan poltik pada Pilkada Raja Ampat. YD adalah oknum ASN tenaga kesehatan di kampung Biga disebut pada malam pergantian tahun sempat mengancam akan melakukan kekerasan kepada Yohanis Samagita saat berada di Sorong.

Dugaan pengancaman ini akhirnya berhasil diselesaikan oleh Melianus. Ia mengatakan,ini merupakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pucuk pimpinan dalam kehidupan berjemaat. Ia mengaku, usai ibadah Minggu (10/1/21) pagi, pihaknya membangun komunikasi dengan YD dan Yohanis untuk berdamai dan bersatu kembali sebagai warga jemaat yang utuh.

Baca Juga :  Khilafah itu Ajaran Islam, Tidak Tertolak dan Tidak Layak Ditolak

Kepada media melalui sambungan telepon, Melianus menjelaskan bahwa perselisihan yang berujung pengancaman tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan. Mediasi ini berhasil karena damai yang berasal dari kasih tuhan.

“Hari ini (Minggu 10/1/21-red), sudah kami selesaikan secara kekeluargaan. Jadi tidak ada lagi ada masalah,” ucap Tete kupu sapaannya.

Perdaiaman tersebut diakhir dengan doa bersama sebagai ungkapan terima kasih kepada Tuhan atas campur tangannya. Ia menuturkan, semua yang tidak mungkin bagi manusia, menjadi mungkin bagi Allah.

Disampaikan pula, penyelesaian damai tersebut dihadiri Lisias Drimlol sebagai Kepala Marga Drimlol, Melianus Samagita, Kepala Marga Samagita yang juga merupakan  Wakil Ketua I PHMJ Jemaat GKI Lahairoi Biga, YD dan Istrinya, Elias Drimlol, Yohanis Samagita.

Baca Juga :  Baru Sebulan, Kapal Pesiar Aqua Blu Dikabarkan Kandas di Raja Ampat

Tokoh intelektual muda asal kampung Biga Hiskia Samagita mengaku mengapresiasi penyelesaian secara damai tersebut. Ia mengingatkan, setiap ASN yang bertugas di tengah masyarakat wajib menjaga sikap dan kode etik dimana saja ASN itu ditugaskan

“Ini menjadi pelajaran bagi kita semua, terutama ASN yang bertugas di kampung-kampung. Hargailah masyarakat kita. Minimal menjadi pelopor pembangunan manusia bagi mareka,” kata Hiskia melalui sambungan selular, Senin (11/1/2021). (OSY)

Loading...