oleh

Darurat Corona, Tarif Listrik Bulan Maret Malah Naik Hingga 100 Persen?

SUARAMERDEKA.ID – Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI, Mulyanto pertanyakan keluhan masyarakat terkait lonjakan tarif listrik bulan Maret 2020. Berdasarkan laporan pelanggan yang ia terima, pembayaran listrik untuk bulan Maret 2020 justru naik 80 hingga 100 persen.

Menanggapi keluhan pelanggan PLN golongan nonsubsidi tersebut, ia meminta pabrik listrik ini untuk segera memberikan penjelasan secara transparan. PLN perlu memberikan ilustrasi perhitungan tarif listrik yang berlaku selama masa darurat Corona agar masyarakat tidak salah paham.

Anggota komisi VII ini mengajak PLN bersama-sama menciptakan suasana kondusif. Hal ini dirasa penting agar masyarakat dapat melalui masa darurat Corona ini dengan tenang dan tidak menimbulkan kegaduhan.

“Mereka menduga PLN telah menaikan tarif listrik secara diam-diam. Untuk menunjang program diskon tarif dan gratis tarif bagi pelanggan listrik bersubsidi,” kata Mulyanto di Tangerang Selatan, Rabu (8/4/2020).

Baca Juga :  BJ Habibie dan Islam Politik yang Tersandung, Opini Asyari Usman
Jika dugaan tersebut benar, ia menyayangkan dalam kondisi prihatin seperti ini masyarakat harus menanggung beban tambahan biaya tarif listrik. Padahal sebelumnya Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) sudah berjanji tidak akan menaikan tarif listrik hingga Juni 2020.

“Saya sudah tanyakan langsung masalah ini ke Direksi PLN. Menurutnya, jumlah tagihan listrik bulan Maret dihitung berdasarkan angka rata-rata pembayaran listrik selama 3 bulan terakhir. Karena selama masa darurat Corona PLN meniadakan kegiatan catat meter oleh petugas,” ujar Mulyanto.

Menurutnya, penjelasan Direksi  PLN ini masih membingungkan masyarakat. Jika benar tarif dihitung berdasarkan angka rata-rata penggunaan listrik selama 3 bulan terakhir, seharusnya jumlah yang didapat tidak sampai melonjak drastis.

Baca Juga :  Begini Ancaman Nyata dari RRC (2) Sebuah Opini Asyari Usman

“Fakta di lapangan kami dapat laporan ada pelanggan tagihannya melonjak hingga 80 persen hingga 100 persen. Ini sangat membingungkan,” ujar Mulyanto.

Doktor nuklir lulusan Tokyo Institute of Technology Jepang ini pun meminta PLN transparan soal tarif listrik bulan Maret 2020.

“PLN harus komitmen dengan rencana awal. Bahwa di masa darurat Corona ini akan meringankan beban tagihan listrik masyarakat dan dunia usaha,” tegasnya.

Mulyanto menyarankan PLN mencari model perhitungan lain yang tidak memberatkan pelanggan jika cara perhitungan rata-rata ini malah menambah beban masyarakat. PLN harus memahami kondisi masyarakat yang tidak dapat melakukan kegiatan usaha secara normal akibat pandemi Covid-19. (OSY)

Loading...