oleh

Delegasi GMKI Kunjungi Tiga Perusahaan Raksasa di Tongkok

SUARAMERDEKA – Sejumlah pemuda tergabung dalam delegasi GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia) melakukan kunjungan ke negeri tirai bambu. Dalam kunjungannya, mereka mendapat kesempatan untuk menengok tiga perusahaan multinasional di China, yakni Alibaba, Huawei, dan JD.com.

Setibanya di Indonesia, Koordinator delegasi GMKI Sahat Martin Philip Sinurat, Sabtu, (24/11/2018) menceritakan pengalamannya. Saat berkunjung ke kantor Alibaba, para pemuda Indonesia mendapatkan penjelasan tentang berbagai teknologi. Diantaranya teknologi Big Data, Artificial Intellegence yang mampu diaplikasikan dalam berbagai bidang kehidupan.

“Di kantor Alibaba beberapa hari lalu, kami dijelaskan bahwa Alibaba berinvestasi pada beberapa perusahaan di Indonesia, termasuk Gojek. Salah satu visi Alibaba adalah membantu menggerakkan mikro ekonomi di Indonesia,” ungkap Koordinator delegasi GMKI.

Setelah mengunjungi kantor Alibaba, para pemuda Indonesia melanjutkan studi banding ke salah satu kantor utama Huawei di Beijing.

Baca Juga :  GAMKI Gelar Empat Aksi Solidaritas Untuk Indonesia Sehat Dari Covid-19

“Di kantor Huawei kami menemukan bahwa ternyata Huawei banyak menggunakan dana riset untuk pengembangan Artificial intellegence, Internet of Things, Cloud Computing, serta Big Data. Yang dapat digunakan dalam bidang medis, keuangan, transportasi, manufaktur, urban manajemen. Hingga bidang pertanian dan peternakan. Ketika saat ini di Indonesia telah populer internet 4G, Huawei telah mengembangkan internet dengan sistem transmisi 5G. Yang memiliki kecepatan 20 kali lebih cepat dari 4G,” jelas Sahat.

Pada saat berkunjung ke gudang terbesar JD.com di Shanghai, para delegasi melihat sistem pergudangan yang telah menggunakan teknologi mutakhir.

“JD.com memiliki sistem pergudangan dan logistik yang sangat baik. Gudang JD.com tersebar di belasan kota di China. Di Indonesia mereka telah berinvestasi melalui JD.id dan melihat Indonesia sebagai potensi pasar yang besar,” kata Sahat.

Baca Juga :  Awali Millenial Road Safety Festival, Polda Riau Gelar Kopdar Bikers

Dari hasil studi banding ini, Sahat melihat bahwa pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) selama 30 tahun terakhir telah membuat negara Tiongkok dapat maju seperti saat ini.

“Langkah pemerintah Indonesia saat ini sudah sangat baik. Untuk melakukan pembangunan infrastruktur agar terbangun konektivitas setiap daerah di Indonesia. Tahap selanjutnya yang harus kita dukung bersama adalah pembangunan SDM. Khususnya terkait tenaga ahli dalam penggunaan teknologi untuk kebutuhan industri. Mulai dari industri rumahan atau kecil, hingga industri besar. Dengan ini Indonesia dapat lebih siap menghadapi era revolusi industri 4.0,” pungkasnya. (MIL)

Loading...