oleh

Diduga Tanpa Sosialisasi, Warga Tolak Rencana Pembangunan Docking Kapal

SUARAMERDEKA.ID – Diduga Tanpa ada sosialisasi rencana pembangunan Docking kapal di lingkungan Tanjung , Kelurahan Klatak, Kecamatan / Kabupaten Banyuwangi, warga lingkungan Tanjung membuat portal layang agar tidak melintas truck untuk jalur transportasi matrial.

Warga lingkungan melakukan Penolakan bukan tanpa alasan, tetapi mata pencaharian sebagian besar nelayan tradisional. Warga seputar Tanjung selain rencana pembangunan Docking itu tidak ada sosialisasi, warga takut limbah yang dihasilkan merusak ekosistem laut, serta kesulitan nelayan bersandar untuk menempatkan perahu milik mereka.

“Kami bangun portal layang ini, karena kami  menolak rencana pembangunan docking Kapal, karena akan sangat merugikan kami para nelayan.” kata salah satu warga tanpa menyebut namanya.

Baca Juga :  "Best of the Best" 4 Tahun Beruntun Banyuwangi Raih JDIHN Awards "Terbaik se-Indonesia"

Seiring banyaknya penolakan warga tersebut, tiba-tiba muncul voice note yang mengaku mantan perwira TNI AL Banyuwangi meminta kepada salah satu tokoh masyarakat setempat untuk dapat meredamnya.

Suara orang dalam voice note itu juga mengaku sebagai pemilik perusahaan, namun atas nama ponakannya. Perusahaan itu akan mengerjakan pembangunan pagar dan bekerja sama dengan pemilik lahan, yang tak lain dokter sekaligus pengusaha kapal pelayaran di Banyuwangi.

Komandan Pangkalan TNI AL Banyuwangi Letkol Laut (P). Ansori mengaku terkejut adanya voice note tersebut. Menurutnya, jika sosok dalam voice yang mengaku mantan perwira TNI AL di Banyuwangi itu benar adanya, hal tersebut merupakan urusan pribadi yang bersangkutan, bukan Lanal Banyuwangi.

Baca Juga :  Wakil Bupati Sorong Buka Palang Masyarakat Adat Suku Moi

“Kami tegaskan dan pastikan, anggota kami di Pangkalan TNI AL Banyuwangi tidak ada yang terlibat. Jika dalam voice note itu mengaku mantan perwira TNI AL di Banyuwangi, itu urusan pribadi yang bersangkutan.” tutur Ansori, sapaan akrab Ndan Lanal Banyuwangi.

Lebih lanjut Ansori menegaskan, dalam hal kedinasan itu tak diperkenankan seorang prajurit memiliki bisnis pribadi.

“Kecuali bukan atas namanya tetapi keluarganya, itu boleh. Kami akan menyelidiki lebih lanjut, karena disini juga ada Denpomal.” tegas Letkol Laut (P). Ansori memungkasi keterangannya. (BUT).

Loading...