SUARAMERDEKA.ID – Terjadi aksi perusakan foto Presiden, Wakil Presiden dan Garuda Pancasila di salah satu ruang guru SMP Negeri 3 Huamual Kabupaten Seram Bagian Barat Provinsi Maluku. Pihak sekolah meminta agar pelaku perusakan segera ditangkap dan dijatuhi hukuman pidana.
Kejadian ini disampaikan oleh Kepala Urusan (Kaur) Kesiswaan SMP Negeri 3 Huamual Dahlan Sangaji. SMP Negeri 3 Huamual sendiri terletak di Dusun Olas Desa Lokki Kecamatan Huamual Kabupaten Seram Bagian Barat. Ia pun mengirimkan rekaman video yang berisi kondisi ruang kerjanya yang dirusak oleh orang tak dikenal (OTK).
Kepada suaramerdeka.id, Dahlan Sangaji mengaku merekam sendiri insiden rusaknya ruangannya beserta foto Persiden, Wakil Presiden dan Garuda Pancasila. Ia menyampaikan, perusakan tersebut dilakukan dengan mencoret-coret ruangan beserta foto Presiden, Wakil Presiden serta lambang Negara Burung Garuda dengan menggunakan tinta printer berwarna hitam.
“Saya sangat menyayangkan ada aksi perusakan foto Presiden, Wakil Presiden dan foto Garuda Pancasila. Dari video tersebut, terlihat jelas jika itu memang tinta printer yang dipakai untuk menghitamkan foto tersebut,” kata Dahlan Sangadji saat ditemui suaramerdeka.id di rumahnya Dusun Ani Desa Lokki, Selasa (16/3/2021).
Ia mengaku mengutuk keras aksi yang dirasa di luar batas perilaku karena dilakukan di salah satu ruang tempat anak bangsa menuntut ilmu. Ia menekankan, aksi semacam ini bukan kali pertama terjadi di Sekolah SMP Negeri 3 Huamual. Sebelumnya, sejumlah ATK miliknya ada yang merusak atau raib entah kemana, namun ia mengaku tidak mendokomentasikan karena masih dianggap dalam batas kewajaran.
“Yang kali ini sangat keterlaluan. Seumur hidup selama saya bertugas, baru pertamakali saya mengalami perusakan seperti ini.,” tegas Dahlan Sangaji.
Perusak Foto Presiden, Wakil Presiden dan Garuda Pancasila Akan Dilaporkan ke Polisi
Dikatakan Dahlan, secara pribadi dirinya tidak memaafkan para pelaku perusakan. Ia mengaku sudah meelaporkan hal ini ke Staf Dusun Olas Desa Lokki Kecamatan Huamual. Ia juga mengaku sudah menghubungi Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Huamual terkait peristiwa tersebut.
“Saya meminta agar Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Huamual segera melakukan Laporan Polisi. Tapi sampai beberapa hari ini tidak ada tindakan apapun dari Kepala sekolah SMP Negeri 3 Huamual,” tegas pembina Pramuka ini.
Ia mengaku tidak terima dengan kejadian ini bahkan menyamakan tindakan tersebut sama kejamnya dengan apa yang pernah dilakukan PKI. Dahlan mengaku akan mencari OTK yang telah mencemarkan nama baik sekolah tempat ia mengajar
“Saya akan cari dan laporkan perbuatan ini ke polisi supaya dipenjarakan saja. Saya yakin, pasti ada anak-anak yang tahu pelakunya,” tutup Dahlan Sangaji. (SMS)