oleh

GPI Jakarta Meminta Kepada Jokowi Agar Terfokus Ke Pemulihan Ekonomi

SUARAMERDEKA.ID – Pengurus Gerakan Pemuda Islam (GPI) Jakarta Raya mengkhawatirkan akan nasib nelayan skala kecil dan tradisional dalam menghadapi era persaingan masa sekarang yang semakin hari semakin terancam.

Ancaman itu, tentu sangat dirasakan oleh nelayan yang ada di wilayah laut seperti Provinsi Kepulauan Riau.

Dalam konferensi persnya Maemun selaku koordinator menyatakan, disana nasib nelayan terancam karena adanya kesepakatan antara Pemerintah Indonesia dengan Vietnam, tentang pemanfaatan ruang laut.

Kedua negara sedang mempertimbangkan penggunaan laut Natuna Utara yang masuk wilayah Indonesia oleh nelayan dari kedua negara.

“Pertimbangan itu muncul setelah Indonesia dan Vietnam melakukan perundingan teknis tentang penetapan batas wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) kedua negara. Pertemuan tersebut digelar di Hanoi, Vietnam menjelang akhir 2022 lalu. Pertemuan tersebut bukan menjadi yang pertama bagi kedua Negara. Akan tetapi, sudah ada 15 kali pertemuan yang dimulai sejak 2010 lalu,” kata Maemun di Menteng 58, Jakarta, Jumat (28/4/2023).

Baca Juga :  PKS: Sektor Migas Anjlok, Pemerintah Cuma Mengeluh Soal Mafia Migas

Dirinya berharap, pertemuan yang masih berlanjut sampai sekarang diharapkan bisa menemukan titik temu dan menyelesaikan persoalan batas ZEE kedua negara.

“Mengingat KTT ASEAN Summit 2023 yang akan di gelar di labuan bajo dan Jakarta, maka pemerintah harus persikap tegas kepada negara Vietnam. Jangan sampai terjadi perang dingin dari berbagai pihak negara lain, yang menyerang negara kita, sehingga para nelayan skala kecil dan tradisional yang terkena imbasnya,” pungkas Maemun.

Terlebih laut natuna utara ini bukan saja hanya milik Indonesia, melainkan ada negara-negara lain yang mengklaimnya.

Recover-Rebuilding, pemulihan dan pertumbuhan ekonomi adalah salah satu tema besar yang di muat oleh pemerintah Indonesia di ajang KTT ASEAN Summit 2023, pertumbuhan ekonomi bangsa Indonesia lebih penting di bandingkan negara lain.

Baca Juga :  Kejahatan Kemanusiaan Terhadap Muslim di India? Opini Chandra Purna

Maka Berdasarkan hasil rapat harian pengurus PW GPI Jakata Raya, kami Pengurus PW GPI Jakarta Raya dengan ini menyatakan sikap :
1. Menolak Kegiatan KTT ASEAN Summit 2023 yang akan di gelar di Jakarta.
2. Menolak Negara Vietnam untuk hadir di acara KTT ASEAN Summit 2023, karena di anggap masih merugikan bangsa Indonesia.
3. Meminta kepada presiden Joko Widodo agar terfokus kepada pembenahan internal kenegaraan dan pemulihan ekonomi bangsa Indonesia.

Loading...