oleh

Kapal Tol Laut Resmi Sandar di Pelabuhan Bula Seram Bagian Timur

SUARAMERDEKA.ID – Kapal Tol Laut barang bermuatan Kontainer, KM Kendhaga Nusantara 9 resmi beroperasi di Kabupaten Seram Bagian Timur Propinsi Maluku.

Hal itu di tandai dengan bersandar perdana di pelabuhan Bula pada hari Senin (07/02/2022) pagi tadi.

Pelabuhan Bula menjadi pelabuhan yang di singgahi dari trayek baru tol laut yang diusung Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementrian Perhubungan di tahun 2022 ini.

Kapal Tol Laut KM. Kendhaga Nusantara 9 Trayek T-29 ini melayani rute Tanjung Perak, Piru, Wayaloar, Malbufa, Babang, Saketa, Gimea, dan Bula menjadi pelabuhan Terakhir.

Peresmian Tol Laut di Pelabuhan Bula di tandai dengan menekan tombol Sirine Kapal oleh Wakil Bupati Seram Bagian Timur (SBT) Idris Rumalutur yang di dampingi Forkopimda SBT.

Dalam Sambutannya, Wakil Bupati Seram Bagian Timur Idris Rumalutur, bahwa kehadiran Tol Laut ini untuk mengurangi harga barang karena biaya pengangkutan logistik lebih murah, dan juga mempermudah pelaku usaha untuk terhubung dalam bisnisnya dengan begitu proses distribusi logistik bisa dijalankan dengan lebih murah

Wakil Bupati Juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Pusat.

“Untuk itu, selaku Pemerintah Daerah Kabupaten SBT, kami menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada pemerintah pusat, khususnya Kementerian Perhubungan,” ujarnya.

Ia menambahkan, hadirnya Tol Laut KM Kendhaga Nusantara 9 diharapkan dapat meningkatkan manajemen logistik dan digitalisasi bisnis bagi pelaku usaha yang berada di Kabupaten SBT serta memberi kesempatan para pengusaha daerah untuk memasarkan berbagai macam produksi lokal ke luar daerah.

“Alhamdulillah, ini merupakan kesempatan yang terbaik. Saya berharap kita bersama sosialisasikan kepada masyarakat untuk kita memanfaatkan tol laut KM Khendaga Nusantara 9 ini dengan baik. Saya inginkan kapal ini selamanya beratahan di Kabupaten SBT, semua potensi bisa kita muat,” tegasnya.

Baca Juga :  "Wau" PUDAM Banyuwangi Raih Nilai Tertinggi Kinerja Nasional dari Kementerian PUPR

Adapun Nakhoda KM. Kendhaga Nusantara 9 Kapten Purnomo Sidi Agus Sulaiman juga mengharapkan sinergitas Pemerintah Daerah Kabupaten Seram Bagian Timur. Dengan Pelaku Usaha untuk pengiriman barang terutama produk lokal ke Daerah Tujuan.

“Hadirnya Tol Laut ini sebetulnya membantu Pelaku usaha ketika mengangkut barang menggunakan Tol Laut. Harganya murah, sementara masyarakat ketika membeli barang kebutuhan yang di angkut menggunakan tol laut harganya juga murah.” jelas Purnomo Sidi.

Ia menambahkan, untuk cara mendaftar atau memesan satu kontainer dapat mengakses, booking dan registrasi melalui aplikasi Sitolaut atau situs website resmi sitolaut.dephub.go.id yang di kelola langsung oleh Dirjen Perhubungan Laut.

Purnomo juga menjelaskan, bahwa kapal ini juga tidak beroperasi seperti kapal lain pada umumnya. Disebabkan kapal tersebut merupakan kapal subsidi dari pemerintah pusat. Dalam rute pelayaran kapal yang telah di tetapkan.

“Kapal ini sudah di tetapkan, harga barang sesuai dengan ketentuan pemerintah. Dengan harga satu kontainer 8 juta 500 Ribu rupiah, kalau komersial sebesar 17 juta dan kalu river 11 juta 500 ribu. Sementara dari Bula surabaya lebih murah, itu sebesar 4 juta 500 Ribu Rupiah untuk reguler (Umum), 10 juta 700 ribu itu untuk komersial dan untuk river 6 juta,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten SBT Ramli Kilwarany mengatakan. Bahwa kehadiran Kapal tol laut KM Kendhaga Nusantara 9 melalui proses yang begitu panjang selama dua tahun yang lalu disebabkan dengan pertimbangan tertentu akhirnya saat ini bisa disaksikan bersama dan bisa beroperasi di pelabuhan Sesar Kota Bula yang di usulkan melalui pemerintah daerah.

“Hari ini baru kita menyaksikan bahwa kapal tol laut ini merapat di Kota Bula, ini sudah di usulkan oleh Bupati secara langsung melalui rapat Bupati dan Gubernur di Jakarta. Bersama Menteri Perhubungan dan selanjutnya melalui kunjungan staf ahli Menteri Perhubungan di Kabupaten SBT untuk menetapkan rute pelayaran kapal tol laut ini,” jelasnya.

Lanjut Kilwarany, Pengoperasian kapal tol laut KM Kendhaga Nusantara 9 sesuai dengan keputusan Dirjen Perhubungan Laut Nomor 998 Tahun 2021 tentang penetapan jaringan trayek penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang dan laut tahun 2022.

Baca Juga :  Selamatkan Hutan Batang Toru, Bank Of China Stop Funding PLTA

“Sesuai ketepatan Dirjen Perhubungan Laut sehingga kapal ini harus dua kali dalam satu bulan berada di pelabuhan Bula,” ucapnya.

Ia pun menambahkan, bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat di pelabuhan Bula. Itu menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi, Pemda SBT kini mengusulkan dan pada tahun ini. Kegiatan pembangunan sudah bisa dijalankan pada Bulan Maret mendatang.

“Untuk kekurangan sudah di usulkan dan telah di tetapkan tahun ini, terkait dengan pembangunan perluasan sisi laut dermaga Bula dan beberapa sektor di sisi darat akan diadakan pembangunan,” imbunnya.

Menurut Kilwarany, Bagian terpenting dan mendasar untuk dioperasikan KM Khendaga Nusantara 9 di pelabuhan Bula. Sebagai suatu daerah yang terluar dan terpencil. Dalam rangka meningkatkan distribusi barang dan jasa dalam rangka pengembangan daerah-daerah terpencil dan terluar.

“Walaupun terlambat untuk kapal ini singgah disini, mudah-mudahan dengan sandarnya kapal ini membantu kita masyarakat. Mungkin saja dari disparitas harga barang dari Jawa maka sedikit membantu para pengusaha pedagang dan masyarakat kita,” harapnya.

Kapasitas muatan KM. Kendhaga Nusantara 9 ini berjumlah 1.300 ton dengan memuat 60 kontainer. Dan Tol Laut ini melakukan muatan pertama dari pelabuhan Bula yaitu Kayu Balok. Sebanyak empat kontainer dan di bawa ke Surabaya. (YSS).

Loading...