oleh

LBH GPI Gelar Sarasehan Nasional Bedah UU Omnibus Law

SUARAMERDEKA.ID – Lembaga Bantuan Hukum Gerakan Pemuda Islam (LBH GPI) menggelar Sarasehan Nasional Membedah Undang-Undang Omnibus Law. Sejak disahkan pada 5 Oktober 2020 lalu, UU ini menjadi kontroversi lantaran banyak yang mendukung, namun banyak pula yang menyatakan menolak karena dianggap tidak pro rakyat.

Sarasehan nasional ini mengambil tema “Membedah Undang-Undang Omnibus Law, Mensejahterakan Rakyat atau Menyengsarakan Rakyat”. Acara ini digelar di Handayani Prima Restaurant jalan Matraman Raya Jakarta Timur, Selasa (20/10/2020) sore.

Ketua Umum PP GPI Diko Nugraha menuturkan, sarasehan nasional ini adalah bentuk tabayun pro kontra UU Omnibus Law. Ia menilai, selama ini apa dan bagaimana Omnibus Law tidak tersosialisasi dengan baik. Padahal, ia meyakini, semua pihak menyadari bahwa UU tersebut dibuat untuk kebaikan bangsa.

Baca Juga :  Komite Persatuan Nasional Ganti Presiden Akan Gelar Rapat Rakyat Indonesia

“Tapi niat baik, kalau caranya salah ya jadi buruk. Ini kan masalah di negeri ini. Saya yakin, Presiden dan DPR punya niat baik, tapi tidak tahu caranya. Dan kita selaku masyarakat juga punya niat baik di republik ini. tapi ya gak begitu juga diperlakukannya. Kantor kami, Markas di Menteng Raya 58 menjadi korban represif aparat, tanpa bertanya. Ada apa? ” kata Diko.

Ia menambahkan, di acara sarasehan nasional sekaligus tabayun ini, akan memberi pencerahan, sebenarnya apa yang sedang terjadi di Indonesia.

“Saya mengapresiasi LBH GPI yang berani mengambil tema diskusi ini dengan mengundang beberapa tokoh elemen masyarakat. Mari kita budayakan dialog. Mari kita budayakan transformasi gagasan, ide. Mungkin dengan adanya salah paham, bisa dipertemukan dengan nalar yang sehat, dengan akal budi pekerti yang baik. Karena kita warganegara Indonesia yang berbudi pekerti, berlandaskan Pancasila,” pungkas Ketua Umum PP GPI.

Baca Juga :  Muslimah GPI Harap Ada Figur Milenial Perempuan di Pilkada SBB

Hadir sebagai narasumber dalam diskusi ini, Ketua Umum Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) 1992 Sunarti, Direktur Monitoring Indonesia Abdullah Kilrey dan Wakil Direktur LBH GPI Dedi Umasugi. Adapun bertndak sebagai moderator, Ketua Bem FH UIJ yang juga Sekjend Ismahi Korwil Jakarta Ariefudin.

Sarasehan nasional ini dihadiri berbagai elemen masyarakat. Diantaranya mahasiswa, masyarakat umum, pelajar dan berbagai ormas. (OSY)

Loading...