oleh

BMKG Respon Keresahan Masyarakat Pantai Selatan Jawa Soal Tsunami

SUARAMERDEKA.ID – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akhirnya merespon keresahan masyarakat Pantai Selatan Jawa. Respon ini menanggapi berita adanya gempabumi dengan kekuatan 8,8 yang diikuti tsunami setinggi 20 meter di pantai Cilacap, Yogyakarta, sampai Jawa Timur yang dilansir oleh beberapa media online.

“Indonesia sebagai wilayah yang aktif gempabumi memiliki potensi gempabumi yang dapat terjadi kapan saja dan dalam berbagai kekuatan,” jelas Deputi Bidang Geofisika Dr. Ir Muhamad Sadly MEng, dalam pernyataan yang diterima redaksi, Jumat (26/7/2019)

Sadly menambahkan, sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempabumi dengan tepat dan akurat kapan, di mana, dan berapa kekuatannya. Sehingga ia memastikan BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempabumi.

Baca Juga :  Organisasi Petani Malaysia Belajar Teknologi Budidaya Padi di Banyuwangi

“Berdasarkan kajian para ahli bahwa zona megathrust selatan Jawa memiliki potensi gempa dengan magnitudo maksimum M 8,8. Tetapi ini adalah potensi bukan prediksi. Sehingga kapan terjadinya tidak ada yang tahu. Untuk itu kita semua harus melakukan upaya mitigasi struktural dan non struktural. Dengan membangun bangunan aman gempa, melakukan penataan tata ruang pantai yang aman tsunami. Serta membangun kapasitas masyarakat terkait cara selamat saat terjadi gempabumi dan tsunami,”ujar Sadly.

Seluruh masyarakat terutama yang berada di Pantai Selatan Jawa diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu yang beredar. Apabila ingin mengetahui lebih jelas dapat menghubungi contact center: 021-6546316 atau www.bmkg.go.id (AMN)

Loading...