oleh

Dinas Peternakan Gelar Bimtek Pemeliharaan Ternak Kambing

SUARAMERDEKA.ID – Dirjen Peternakan BPTU HPT PELAIHARI kerjasama dinas peternakan dan kesehatan hewan provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan bimbingan teknik pemeliharaan ternak kambing tahun 2019.

Untuk tahun ini pemerintah melalui kementerian pertanian direktorat jendral peternakan dan kesehatan hewan telah menghibahkan 2000 ternak kambing. Dari jumlah tersebut, 1.220 ekor diantaranya disalurkan di 122 kelompok ternak di Sulawesi Selatan.

Besarnya bantuan yang masuk di Sulsel harus dikawal dengan dukungan sistem dan managemen yang terintegritas.
Masih banyak hambatan yang bisa menggangu produktifitas usaha pengembangan ternak kambing tersebut,salah satunya adalah penyakit ternak. Dari 12 jenis penyakit yang bisa diderita kambing, 11 diantaranya merupakan penyakit endemik di Sulawesi Selatan.

Pelatihan digelar di Grand Town Hotel Mandai kabupaten Maros, Sulawesi Selatan selama 3 hari (27~29/9/2019) dengan menghadirkan narasumber dari akademisi dan dari dinas peternakan dan kesehatan hewan Provinsi Sulawesi Selatan.

Peserta bimtek berasal dari 110 kelompok dari Ikatan Pesantren (IPI) Sulsel dan 12 kelompok tani ternak serta pendamping teknis dan kepala bidang peternakan dari kabupaten/kota Sulawesi Selatan.

Bimtek yang dibagi menjadi dua gelombang ini dipandu oleh oleh Ini Syamyono sebagai moderator.

Menurut Ono Syamyono, S.pt, M.si dari Dirjen Peternakan BPTU – HPT PELAIHARI bahwa tujuan penyelenggaraan Bimtek ini untuk mengenalkan kepada setiap anggota kelompok ternak tentang petunjuk teknis pemeliharaan kambing dan manajemen kesehatan ternak. Serta beberapa tindakan sebagai usaha pencegahan terhadap penyakit.

Baca Juga :  "NGO Sungai Watch" Sebar Jaring Penghalang Sampah di 23 Sungai Banyuwangi, Target 100 Jaring

Pada kesempatan ini Dr. Ir. Denie Heriyadi, Ms. pakar pendamping dirjen peternakan menegaskan bahwa usaha ternak kambing ini merupakan suatu usaha yang cukup menjanjikan disamping perawatannya cukup mudah.

Ternak kambing juga memiliki potensi sebagai komponen usaha tani di berbagai Agro ekosistem.
Keberhasilan usaha Peternakan sangat ditentukan oleh beberapa faktor seperti bibit unggul, pakan, dan manajemen pemeliharaan. Komponen udara ( lingkungan), air dan komposisi pakan juga menjadi unsur utama penunjang keberhasilan produksi yang harus diperhatikan.

“Jangan terlalu pusing dengan pola makan kambing serahkan saja urusan ini kepada kambingnya. Artinya jangan mengukur kambing dengan kebiasaan manusia,” ungkap dosen fakultas peternakan Universitas Padjadjaran Bandung.

Dinas Peternakan Gelar Bimtek Pemeliharaan Ternak Kambing
Kegiatan bimbingan teknik pemeliharaan ternak kambing tahun 2019 di Grand Town Hotel Mandai kabupaten Maros,Sulawesi Selatan selama 3 hari (27~29/9/2019)

Sedangkan drh. Muhammad Jusron. MM, kepala seksi kesehatan hewan Provinsi Sulsel mengingatkan kepada para peserta bimtek akan pentingnya memperhatikan petunjuk menejement kesehatan ternak.

“Dari 12 macam penyakit endemik kambing terdapat 11 penyakit diantaranya ditemukan di Sulsel. Kesehatan hewan tergantung dari menajemen kesehatan ternak itu sendiri. Menjaga kebersihan kandang dan lingkungan, pemberian vaksin dan obat cacing secara berkala sangat menunjang kesehatan hewan, termasuk pemberian vitamin dan vaksin Anti biotik,” tegas dokter Jusron.

Baca Juga :  Pemda Raja Ampat Kembangkan Inovasi E-Government

Dengan melihat ciri fisik hewannya setiap peternak harus bisa membedakan ciri kambing yang sehat dengan kambing yang terkena gejala penyakit. Pengamatan harian terhadap hewan sangat penting dan tindakan isolasi terhadap ternak yang sakit menjadi hal urgen untuk mencegah masuknya bibit penyakit ke dalam kandang agar bibit penyakit tidak berkembang biak dan menyebar.

Untuk itulah setiap kelompok diupayakan memiliki kandang isolasi. Khusus untuk kambing yang akan dikonsumsi harus memperhatikan apakah kambing tersebut sehat, sakit atau baru saja diberi vaksin. Karena beberapa virus dan bakteri penyebab sakitnya ternak bisa juga menjangkiti manusia.Begitu juga halnya dengan residu dari anti biotik bisa membahayakan manusia yang mengkonsumsinya.

Dari kepala bidang pembibitan dan produksi Taufik Spt, M.si, yang membahas tentang kelembagaan dan sistem pelaporan ternak kambing.Menurutnya strategi pengembangan kelembagaan peternakan sangat menunjang keberhasilan dari usaha peternakan. Dari sini kita harus mengubah perilaku dalam hal menangani usaha peternakan kambing. (FAR)

Loading...