oleh

PKS: Jangan Omong Doang, Jadikan GeNose dan CePad Alat Deteksi Covid-19 Resmi Negara

SUARAMERDEKA.ID – Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah segera menjadikan produk inovasi anak bangsa GeNose dan CePad sebagai alat deteksi covid-19 resmi negara. Jika pemerintah tidak memprioritaskan penggunaan produk inovasi dalam negeri, semua inovasi peneliti Indonesia akan berakhir di museum.

Menurut Mulyanto, Pemerintah punya kewajiban untuk mendorong tumbuh-kembangnya riset dan inovasi nasional agar bangsa ini dapat maju dan mandiri. Sehingga Indonesia tidak menggantungkan diri pada ekspor sumber daya alam yang menipis serta ketergantungan pada produk impor.

“Salah satu caranya adalah melalui goverment procurement (pembelian pemerintah-red).  Langkah ini adalah strategi sekaligus insentif di sisi permintaan. Agar ada jaminan pasar bagi produk inovasi. Sehingga produk tersebut layak diproduksi secara ekonomis,” kata Mulyanto di Jakarta, Sabtu (9/1/2021).

Ia pun merujuk pada peneliti Universitas Gajah Mada (UGM) dan peneliti Universitas Padjadjaran (Unpad) yang berhasil membuat alat pendeteksi Covid-19 dengan tingkat akurasi yang cukup tinggi. Produk peneliti UGM diberi nama GeNose sedangkan produk peneliti Unpad diberi nama Cepad.

Baca Juga :  UU Migas dan UU Cipta Kerja Bertabrakan, PKS: Pemerintah Jangan Serampangan

Pada momen pengenalan produk tersebut beberapa waktu lalu, Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro dan Menteri Kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhajir Effendy berjanji akan menjadikan kedua alat tersebut sebagai alat deteksi Covid-19 resmi. Untuk itu kedua kementerian tersebut akan membantu menawarkan kepada kementerian lain.

“Saya sangat setuju dan mendukung sekali kalau dua produk inovasi peneliti Indonesia ini ditetapkan menjadi alat deteksi resmi oleh pemerintah,” ujar Mulyanto.

Wakil Ketua FPKS DPR RI itu menambahkan sudah sepatutnya Pemerintah mengapresiasi capaian inovasi teknologi dalam negeri dalam hal penanggulangan Covid-19. Salah satu caranya dengan membeli produk inovasi tersebut.

“Kalau tidak ada yang beli maka tidak akan diproduksi, kalau sudah demikian maka produk inovasi tersebut tinggal menunggu waktu untuk dimuseumkan, seperti pesawat N-250 si Gatot Kaca,” imbuh mantan Sekretaris Kementerian Riset dan Teknologi era Presiden SBY ini.

Baca Juga :  Megaproyek PLTU Tanjung Karang Belum Bayar Ganti Rugi Lahan Rakyat

Ia pun meminta pemerintah agar segera merealisasikan GeNose dan CePad dijadikan alat deteksi Covid-19 resmi negara. Pria yang akrab dipanggil Pak Mul ini menekankan agar keinginan tersebut tidak hanya sekedar “lips service” saja.

“Pemerintah jangan omdo atau omong doang menjadikan produk inovasi anak bangsa sebagai alat utama penanggulangan Covid-19. Tapi harus membuat kebijakan nyata agar produk tersebut benar-benar dapat diterima dan digunakan oleh masyarakat,” tegasnya.

Mulyanto menambahkan, saat ini adalah momen yang tepat untuk mendorong lahirnya inovasi teknologi tepat guna. Di satu sisi masyarakat perlu produk inovasi dalam menanggulangi pandemi Covid-19, di sisi lain peneliti dapat mengaplikasikan ilmu dan pengetahuannya dalam menghasilkan karya-karya terbaik. Sehingga ketergantungan terhadap impor dapat dikurangi.

“Syukur-syukur dapat menjadi produk ekspor. Untuk itu diperlukan peran Pemerintah dalam memfasilitasi lahirnya inovasi berkualitas yang dibutuhkan masyarakat,” pungkasnya. (OSY)

Loading...