SUARAMERDEKA.ID – Ketua Umum Relawan Jokowi dari Barisan Relawan Nusantara (Baranusa) menyebut Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hanya membuat rakyat makin sengsara. PSBB tidak memberikan dampak positif bagi penekanan wabah virus Corona atau Covid-19.
“Terbukti PSBB justru tidak membuat situasi membaik tapi justru malah bikin tambah buruk. Jumlah terjangkit virus tetap bertambah ekonomi juga makin ambruk. Lebih baik segera diakhiri agar rakyat bisa beraktivitas normal kembali,” ujar Adi lewat pesan tertulisnya di Jakarta, Kamis (14/5/2020).
Adi mengaku sebelumnya pernah mendesak pemerintah agar melakukan lockdown. Namun, kata dia, hal tersebut dilontarkan agar pemerintah terbuka dan transparan terkait penanganan Covid-19. Sebab menurutnya, sampai detik ini pun pemerintah masih terkesan main-main dalam menangani Covid beserta dampaknya.
“Kita akui kalau kita pernah mendorong pemerintah untuk melockdown Indonesia. Tapi hak itu kita lontarkan karena kita pengen tahu alasan sebenarnya kenapa pemerintah tidak ingin lockdown padahal kita sudah tahu tanpa di lockdown pun ekonomi juga bakal ambruk dan sampai sekarang pun pemerintah masih juga tidak jujur kepada rakyat,” kata Adi.
Ia juga menilai saat ini justru masyarakat sudah tidak lagi fokus terhadap masalah Covid. Sebab, kata dia, dampak ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat justru lebih besar daripada dampak penyakit wabah virus Corona. Di mana saat ini, rakyat makin sengsara karena terus dihantui dengan ancaman PHK serta nasib kehidupan ekonominya yang semakin terpuruk.
“Hari ini, virus Corona sudah gak penting bagi masyarakat. Tetapi yang penting adalah bagaimana kehidupan mereka selamat dari keterpurukan ekonomi yang dirasa. Stoplah PSBB pemerintah harus peka terhadap hal itu,” ucapnya.
Adi mengingatkan pemerintah untuk tidak bermain-main dalam persoalan krisis ekonomi yang sekarang ini terjadi. Ia juga meminta agar pemerintah menengok ke belakang terkait krisis ekonomi yang pernah melanda Indonesia mulai di pemerintahan Soekarno, Soeharto bahkan SBY.
“Bahkan, Soekarno dan Soeharto pun runtuh akibat krisis ekonomi. Dimana Pemerintahannya sudah tidak sanggup menahan krisis yang memunculkan gejolak sosial di masa itu,” tuturnya.
Karenanya, Baranusa mendesak pemerintah untuk segera mengakhiri kebijakan PSBB dan kembalikan aktivitas masyarakat secara normal. Ia menegaskan bahwa rakyat makin sengsara akibat kebijakan ini. Selain itu, pemerintah harus terbuka dan transparan terhadap publik terkait penanganan virus Corona.
“Pendistribusian Bansos wajib merata dan tepat sasaran. Segera evaluasi besar-besaran penanganan Covid-19 beserta semerawutnya pendistribusian bansos. Berikan jaminan sosial untuk rakyat miskin dan korban PHK. Bubarkan BPJS dan stop politisasi virus corona dan bansos,” tutupnya. (OSY)