oleh

Rombongan Sirkus dan Buzzer Istana Hobby Gonggong Anies

Rombongan Sirkus dan Buzzer Istana Hobby Gonggong Anies. Oleh: Pradipa Yoedhanegara, Pemerhati Politik.

Para pemain sirkus dan buzzer peliharaan cukong reklamasi tampaknya mulai menunjukan hidung di ibukota negara tercinta yaitu DKI Jakarta. Mereka mulai menghimpun kekuatan panasbung (pasukan nasi bungkus) untuk berdemo di kantor balai kota. Para buzzer dan pemain sirkus tersebut saat ini punya hobby untuk selalu mengintai dan mencari-cari kesalahan gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan. Padahal di era sebelum Anies memimpin DKI, para rombongan sirkus dan buzzer ini tidak pernah memberikan kritik terhadap gubernur sebelum Anies.

Para pemain sirkus dan buzzer istana tersebut, belum lama ini muncul kembali kepermukaan publik. Guna melakukan konsolidasi bersama para badut, dan aktivis abal-abal. Sebagai akibat dari ketakutannya kelompok Kodrun (Kodok Gurun). Apabila Anies di masa mendatang mencalonkan diri sebagai calon Presiden Republik Indonesia dan terpilih.

Seketika aja diawal tahun baru, mereka muncul disaat sebagian wilayah di negeri ini ditimpa bencana banjir akibat intensitas hujan yang begitu lebat. Secara pribadi saya bisa memaklumi kemunculan mereka disaat banjir tiba. Karena sekumpulan Kodok Gurun hanya akan muncul ketika cuaca terlihat mendung dan turun hujan.

Baca Juga :  Relawan Pasutri Berbagi Nasi Kotak Kepada Warga DKI Jakarta
Dalam sebuah negara demokrasi, demonstrasi merupakan hal yang wajar terjadi, begitu juga pro dan kontra terhadap gubernur Anies. Hanya saja apa yang dilakukan oleh rombongan sirkus, kodrun, buzzer dan para aktivis abal-abal tersebut hanya untuk mencari-cari kesalahan orang lain dan disertai dengan dendam kesumat karena junjungan kelompok mereka tidak bisa menjadi penghuni balai kota.

Publik Jakarta sudah sangat cerdas dan tidak mudah untuk dibodohi oleh kelompok pembenci gubernur Indonesia. Pembodohan melalui agitasi ataupun propaganda murahan melalui media mainstreams maupun media sosial buatan para pembenci dan tukang fitnah Gubernur. Sudah gak laku. Dan pastinya akan dianggap angin lalu oleh warga DKI Jakarta.

Warga DKI sudah sangat solid untuk tetap mendukung kepemimpinan Anies hingga selesai masa bakti kepemimpinan Anies. Karena dibawah kepimpinan Anies, Jakarta terlihat begitu maju kotanya dan bahagia warganya. Berbeda dengan sebelum Anies, warga DKI tidak merasa bahagia karena pemimpinnya terlalu sering ngamuk dan marah-marah kepada warga masyarakat yang dipimpinnya.

Selain itu banyak warga DKI Jakarta yang punya harapan di masa mendatang, agar Gubernur Indonesia Anies Rasyid Baswedan bisa memimpin negeri ini, bukan hanya menjadi pemimpin Jakarta saja. Karena animo publik yang begitu besar terhadap Anies, lantas para gerombolan sirkus, kodrun dan buzzer ingin mencoba menghalangi keinginan publik yang menginginkan Anies melanggeng ke Istana.

Baca Juga :  Si Putih Pengganggu Elektabilitas, Sebuah Opini Miftah H. Yusufpati

Mereka tampaknya tidak rela Indonesia dipimpin oleh pemimpin yang baik, cerdas dan berwibawa, serta memiliki karakter sebagai pejabat publik yang jujur. Karena para rombongan sirkus dan buzzer serta aktivis abal-abal tersebut lebih senang jika negeri ini dipimpin oleh pemimpin dari kalangan Kodok Gurun saja yang “Mudah diatur oleh kelompok mereka”.

Kebanyakan warga DKI Jakarta dan Indonesia pada umumnya sudah merasakan muak dan resah akibat ulah dari buzzer dan rombongan sirkus yang seringkali menggunakan sarana media mainstream dan media sosial untuk melancarkan fitnah kejinya dengan hanya menggonggong gubernur DKI Jakarta Anies.

Sebagai pesan penutup, para buzzer penggongong Anies sebaiknya jangan memancing amarah publik warga DKI maupun publik Indonesia dengan terus melancarkan fitnah dan serangan terhadap Anies. Karena warga DKI Jakarta tidak akan tinggal diam terhadap fitnah maupun aksi pembodohan publik serta provokasi yang kalian buat. Dan itu bisa jadi bumerang buat para buzzerp penggonggong Anies.

Loading...