oleh

Selamat Jalan ya Cok, Sebuah Opini Muslim Arbi

Selamat Jalan ya Cok. Oleh: Muslim Arbi, Direktur Gerakan Perubahan.

Aku kalau ke Guntur 49. Kita ga jumpa lagi. Kau tidak nemui aku lagi. Kau tidak dekati lagi walau hanya secangkir kopi dan sebungkus rokok.

Aku menyesal saat kau sakit tidak ada kabar. Saat kau di antar ke peristrahatan terakhir. Aku hanya tau dari Wawan Leak di Group WA.

Aku sedih mengetahui kepergian mu menghadap Ilaahi Rabbi. Kalau aku dan kawan-kawan di Guntur berkumpul dan bersama untuk diskusi tentang berbagai tema. Kau pasti tidak berorasi dan baca puisi-puisi Wiji Tukul lagi. Kau telah pergi tuk selamanya.

Apakah kau juga akan bertemu dengan Wiji Tukul yang tidak pernah kembali? Kau sering membacakan puisi-puisi Wiji Tukul tentang Perjuangan dan Ketertindasan. Dan Bangkit lakukan Perlawanan. Kau sering teriakkan kata-kata mantra itu “LAWAN”.

Baca Juga :  Kegelisahan Menggelayut dan Selamat Datang Ramadhan
Kami tahu memang, kau, Ucok adalah Korban 27 Juli 1996 yang tercampakkan.

Kami tau memang, kau, Ucok adalah Korban 27 Juli 1996 yang tercampakkan.

Peristiwa Berdarah 27 Juli yang menghantar Habibie, Gus Dur, Mega, SBY dan Jokowi jadi Presiden. Karena 27 Juli yang di kenal sebagai Kudatuli itu. Salah satu penyebab runtuhnya Rezim Soeharto setelah 32 tahun berkuasa.

Peristiwa besar itu pun seolah sudah di lupakan oleh mereka-mereka yang telah menikmatinya. 27 Juli 2019 tahun ini. Tidak ada yang memperingati walau hanya sekedar menyebutkannya.

Kau, Ucok; memang tidak bernasib sama seperti orang-orang yang menikmati keuntungan atas Tragedy 27 Juli itu.

Tapi sejarah telah mencatat: Kau, Ucok adalah salah satu Korban 27 Juli. Meski nasibmu terlunta-lunta sampai maut menjemputmu. Kau salah satu saksi hidup Tragedy Kudatuli itu.

Baca Juga :  Rezim Jokowi dalam Era Post Truth, Sebuah Opini Nazar El Mahfudzi

Berbaring kau Cok dengan Damai di Sisi-Nya. Aku lirih dan sedih saat menuliskan ini. Di saat-saat jelang Subuh. Semoga Tuhan memberkatimu di alam Barzah.

Meski kini adalah jelang Peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus. Ternyata Kemerdekaan itu tidak menghampiri mu sampai ajalmu tiba Cok.

Dan ternyata ketertindasan itu kau bawa sampai di Alam Barzah. Kau pasti menemui orang-orang yang juga korban ketertindasan dari sejarah-sejarah sebelumnya.

Selamat jalan ya Cok.
Loading...