oleh

Selamatkan Suara Rakyat Melalui Jalan Revolusi?

Selamatkan Suara Rakyat Melalui Jalan Revolusi? Oleh: Adib Zain, Pengamat Politik.

Mungkin perlu diluruskan, saat ini adalah momentum mengawal Pemilu agar berjalan ‘jujur dan adil’. Bukan untuk makar, melakukan kekacauan, apalagi pertumpahan darah. Fokus kita selamatkan suara rakyat, karena rakyatlah yang berdaulat dalam menentukan siapa yang berhak memimpin bangsa dan negara Indonesia dan yang mewakili mereka di parlemen/legislatif.

Kita sangat menyadari banyak sekali pelanggaran, kecurangan dan kejahatan dalam pelaksanaan Pemilu serentak, karena itu kita dapat melakukan protes kepada KPU dan Bawaslu, dan menggugat melalui peradilan khusus Pemilu dan peradilan umum/tipikor jika pelanggaran ketentuan Pemilu seperti; money politik, menggelapkan suara dan penggunaan fasilitas negara; dapat dikategorikan sebagai tindak pidana.

Kita juga tidak mau suara rakyat pemilih dipermainkan, apalagi dijual-belikan yang menjadikan pemenangnya adalah para penjahat. Kita tidak ingin calon Presiden dan Legislatif yang menang dengan cara melanggar konstitusi, peraturan kepemiluan dan melakukan kecurangan. Karena itu kita dapat meluruskan dan melawan mereka untuk menyelamatkan suara rakyat. Melalui cara konstitusional maupun melalui cara kekuatan rakyat, jika KPU/Bawaslu juga berkhianat.

Khusus untuk Pilpres, kita telah menduga banyak kecurangan yang sangat terstruktur, sistematis, meluas dan brutal yang dilakukan oleh peserta kampanye/tim-suksesnya dan kelalaian KPU yang menguntungkan Capres 01. Serta disusul kemudian info meninggalnya 400-an petugas KPPS. Jadi bukti Pemilu kali ini telah terjadi tragedi kemanusiaan. Kita akan melawan segala bentuk kejahatan kepada kedaulatan rakyat. Karena itu kita mendesak setiap peserta Pemilu yang curang harus didiskualifikasi oleh KPU.

Baca Juga :  Lemahnya Penegakan Hukum Karhutla, Sebuah Opini Alfikri
Kita ingin yang bersih, yang dipilih oleh rakyat secara sukarela, bukan karena mobilisasi, money politik atau apalagi intimidasi yang menjadi pemenang Pemilu, karena kiita memilih jalan damai dan beradab. Sehingga kita fokus menyelamatkan kedaulatan rakyat, karena itu kemuliaan dan pondasi bangsa kita. Namun jika penjahat demokrasi dilindungi oleh aparat penyelenggara Pemilu dan penegak hukum maka ‘people power’ akan menjadi kenyataan, karena itulah sejatinya suara rakyat.

Penyelenggara, KPU dan Bawaslu kita minta untuk bersikap jujur dan bertindak adil, jika tidak, anda akan menjadi musuh rakyat. Demikain pula pejabat dan aparat negara yang ikut melakukan kecurangan. Anda telah mengkhianati cita-cita proklamasi kemerdekaan bangsa dan negara ini. Serta memupuskan harapan reformasi 1998. Rakyat tidak akan diam, mereka akan melawan kezaliman ini, dengan kekuatan ‘revolusi rakyat’ Indonesia.

Baca Juga :  Nasib Jokowi Akan Seperti Sukarno dan Soeharto, Tumbang!

Oleh karena itu tugas kita adalah mengawal suara pemilih Prabowo Sandi adalah hakikat dari perjuangan seluruh rakyat yang telah meyerahkan mandatnya kepada kedua orang yang dipandang mampu memimpin kita untuk mewujudkan keadilan dan kemakmuran dalam negara Republik Indonesia yang kita cintai ini. Jujur dan Adil atau Revolusi?

Loading...