SUARAMERDEKA.ID – Desa Cantik ( Cinta Statistik ) semakin digemari di kalangan Badan Pusat Statistik. Baik ditingkat Kabupaten, Provinsi maupun pusat. Hal ini dibuktikan dengan keseriusan pemerintah pusat dalam menangani pembinaan staitsik sektoral di masing masing Desa.
Diawali dengan menetapkan 100 Desa Cantik se Indonesia kemudian, kini di rampingkan menjadi 15 desa cantik calon penerima award Desa Cantik dari pemerintah pusat. Salah satu yang masuk dalam nominasi ini adalah Desa Tamansuruh, kecamatan Glagah, arah Barat 10 Km dari jantung Kota Banyuwangi.
Kepala Desa Tamansuruh, Teguh Eko Rahadi, Kamis (25/11/2921) membenarkan kalau Desa yang di nahkodai tersebut masuk nominasi calon penerima award 15 Desa Cantik yang akan di pilih menjadi 10 Desa Cantik terbaik.
” Ini semua merupakan hasil kerja keras serta kekompakan semua stakeholder terkait di pemerintahan Desa Tamansuruh. Terutama buah hasil pembinaan dari BPS Kabupaten Banyuwangi. Semoga ini menjadi awal menuju Tamansuruh yang lebih baik dalam melayani masyarakat.” terang Teguh.
Lanjut Teguh, pada hari Rabu tanggal 24 November 2021kemarin Desa Tamansuruh sebagai calon penerima award desa cantik kedatangan tim penilai dari BPS pusat. Acara di awali dengan pertemuan di Sumber waras, Dusun Gadog Desa Tamansuruh.
Acara diawali dengan pemakaian udeng atas kedua tim penilai yang di dampingi kepala BPS Banyuwangi dan dua orang perwakilan BPS jawa timur. Kemudian dilanjutkan diskusi kecil terkait hal hal yang akan di nilai oleh tim penilai.
” Tim penilai yang terdiri dari dua orang antara lain Rinaldo dan Endik. Keduanya bertujuan visitasi dan ground chek terhadap bagaimana kondisi riil di lapangan terkait pelaksanaan dan keseriusan Desa Tamansuruh dalam melaksanaan program Desa cantik.
Historis ide membuat kampung statistik bermula saat saya mencalonkan menjadi kepala desa Tamansuruh. Saya ingin melaksanakan pelayanan jemput bola. Untuk itu kita perlu tahu bagaimana bolanya, Seperti apa jenisnya dan harus diapakan.” tambah Teguh, sapaan akrab Kades Tamansuruh.
Kemudian bermula dari visi tersebut saya mengkaitkan bahwa agar visinya terlaksana maka dibutuhkanlah data yang akurat. Dalam hal menangani data, saya meyakini bahwa BPS lah yang memiliki konsep serta metodologi paling akurat.
Oleh sebab itu sesegera mungkin saya mengkomunikasikan dengan pihak BPS.
Dari sinilah, kemudian menjadi cikal bakal salah satu program andalannya yaitu kampung statistik. Gayung bersambut, di waktu yang hampir bersamaan, pihak BPS memiliki konsep yang sama dalam bentuk berbeda yaitu menetapkan program Desa Cantik. Yang kemudian menjadikan Desa Tamansuruh menjadi salah satu yang di usulkan oleh BPS Banyuwangi.” jelentreh Teguh.
Kepala BPS Banyuwangi, Tri Erwandi menambahkan, Pak teguh memiliki ide ini sebelum di tetapkannya prograk Desa Cantik. Kala itu, saat di agrowisata Tamansuruh saat bersama kepala BPS jawa timur pada saat dalam rangka kunjungan ke Banyuwangi.
” Oleh sebab itu, kami sebagai pembina statistik langsung menyambut baik ide terkait di buatnya kampung statistik di Desa Tamansuruh.” tutur Tri Erwandi.
Renaldo, salah satu tim penilai pusat dari BPS, Kemudian memgunjungi Balai desa Tamansuruh untuk mengkorfirmasi bukti bahwa Desa Tamansuruh sudah benar benar melaksanakan pilot project kampung statistik dengan program Monstera. Yaitu Mondoluko smart, terampil dam ramah. Ini merupakan pendataan dengan sensus tetapi hanya terbatas di satu dusun yaitu Mondoluko.
Hasil visitasi kedua tim penilai memberikan sambutannya sebelum meninggalkan Desa Tamansuruh.
“Saya kira semuanya telah baik. Dan semoga desa Tamansuruh ke depan lebih mampu melaksanakan pelayanan maksimal terhadap masyarakatnya.” kata Rinaldo.
Ungkapan Endik, selaku tim penilai tidak beda jauh dengan Rinaldo. ” Sudah baik dan semoga ini seiring dengan ridho Allah dan semoga masuk 10 besar penerima award program Desa Cantik. Disambut Aamiin oleh semua perangkat, pembina Desa Cantik Kabupaten dan perwakilan dari BPS Provinsi.
Penerimaan Award bukan semata mata tujuan kami, tetapi pelaksanaan pelayanan secara maksimal adalah tujuan kami.
Kami selaku Kepala Desa untuk melayani, bukan untuk dilayani.” ucap Teguh, memungkasi pertemuannya dengan suaramerdeka.id. (BUT).