oleh

Tanjung Bira-Tondasi, Penumpang Apresiasi Pelayanan ABK KMP Bontoharu

SUARAMERDEKA.ID – Setelah hampir dua bulan lamanya tak beroperasi, kini pelayaran rute Tanjung Bira Bulukumba, menuju Pelabuhan Sikeli Kabaena, Pelabuhan Kassi Pute Bombana dan Pelabuhan Tondasi Muna Barat, kini kembali beroperasi.

Kendatipun perjalanan memakan waktu sekitar 20 jam, namun kepuasan akan pelayanan para Anak Buah Kapal (ABK) mendapatkan pujian dari sejumlah penumpang.

Pujian ini datang dari Dadang yang mengaku hampir setiap bulan sekali menginjakan kaki di Kabupaten Muna dan Muna Barat Provinsi Sulawesi Tenggara dan beberapa daerah lainnya. Pada pemberangkatan Rabu, (7/8/2019), ia memuji perhatian dan pelayanan serta keramahan para ABK KMP. Bontoharu yang dinahkodai Munawir Anwar itu.

“Saya salut dan apresiasi pelayanan ABK kapal ferry ini. Mulai dari kita naik, sampai pada pemeriksaan tiket. Semuanya begitu bersahabat. Bahkan perhatian terhadap anak-anak dan orang tua, juga sangat terlihat. Kebersihan kamar mandi dan toilet juga menjadi perhatian. Bukan saja itu. Penjualan makanan dan minuman diatas kapal, hampir sama dengan harga di toko-toko. Bahkan lebih murah dari pedagang asongan di pelabuhan,” kata Dadang disela perjalanan, Kamis (8/8/2019).

Baca Juga :  Kejari SBB Restorative Justice Kejadian RL Memukul Oknum Polisi

Lanjut Dadang, baiknya pelayanan ASDP KMP. Bontoharu ini secara tidak langsung membantu masyarakat kecil. Ia pun mengambil contoh soal harga makanan dan minuman dibanding kapal lain.

“Contohnya kopi. Pada KMP Bontoharu hanya 5 ribu pergelas, Pop Mie 8 ribu. Sementara pada kapal lain, khususnya Tilong Kabila milik Pelni, sepertinya melakukan pencekikan terhadap konsumen. Tak tanggung-tanggung, harga kopi ABC mocca per gelas, Aqua 10 ribu dan Pop Mie 20 ribu ” ungkapnya.

Dadang yang berharap penerintah memberikan perhatian kepada trasportasi laut dan memberikan tambahan  kemudahan akses kepada penumpang. Ia juga menyarankan para penumpang yang ingin menuju Muna.

“Lewat Tanjung Bira saja. Selain nyaman, biayanya pun tak  sebesar ferry lainnya,” tutur Dadang. (MAC)

Baca Juga :  BPBD Kapuas Terima Kunker BNPB Masalah Penanganan Karhutla
Loading...