oleh

Tausiyah Kerakyatan, Gus Nur: Rezim Ini Dzalim, Jahat, Curang dan Culas

SUARAMERDEKA – Forum Aspirasi Rakyat Indonesia yang digawangi oleh para tokoh 212. Menggelar acara “Tausiyah Kerakyatan: 2019 Indonesia Pasca Jokowi” di kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (09/06/2018).

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai politisi dan tokoh nasional, serta beberapa ulama 212 diantaranya, Fadli Zon, Gus Nur, Habib Umar Al Hamid, Aminuddin, Arief Ihsan, Fahrurozi Ishak, Asmadewi, Lius Sungkarisma serta tokoh dan ulama 212 yang lain.

Politisi senior PAN Amien Rais mengatakan, Indonesia harus mengganti presiden pada Pilpres 2019 mendatang. Amien menilai, Presiden saat ini tidak bisa lagi memikul amanat rakyat dengan angka hutang Negara yang membengkak dan sumber daya alam yang banyak digotong ke luar negeri.

“Saya kira semua di sini seiya sekata. Bahwa kita di tahun depan memang harus sudah mengganti presiden. Alasannya, karena tidak bisa memikul amanat. Jadi utang, sudah melampaui akal sehat. Kemudian juga sumber daya alam kita sebagian besar digotong ke luar negeri, sisanya baru dibagi ke rakyat miskin. Sementara minyak, gas, kayu, semua itu diabdikan ke kepentingan asing,” kata Amien di hadapan para jamaah Tausiyah Kerakyatan.

Amien juga menjelaskan, ada teori yang disepakati oleh kaum cendekia bahwa “Ikan Busuk Dimulai dari Kepala”. Hal itu di analogikan dengan rusaknya sebuah Negara yang menurutnya dimulai dari pemimpin Negara itu.

Baca Juga :  Gus Nur dan Kezaliman Penyidik Polri. Opini Ahmad Khozinudin

Salah satu perwakilan ulama 212, Sugi Nur Raharja atau yang akrab disapa Gus Nur, dalam tausiyahnya juga melakukan mubahalah dengan memegang Al quran di atas kepalanya, dan menantang kepada rezim Jokowi dan pendukungnya. Jika dia yang dzalim atau ada kepentingan politik, maka dia dan tujuh keturunannya siap di azab dan dihancurkan oleh Allah. Akan tetapi jika rezim Jokowi yang dzalim, maka Allah akan mengazab dan menghancurkan tujuh keturunan rezim Jokowi dan pendukungnya.

“Demi Allah saya bersumpah, saya bermubahalah ya Allah, dengan sepenuh keimananku ya Allah. Bahwa rezim ini dzalim, rezim ini jahat, rezim ini curang, rezim ini culas ya Allah. Mengkhianati rakyatnya, menipu rakyatnya, bahkan melukai Indonesia, melukai ibu pertiwi ya Allah. Ya Allah siapa yang percaya dengan mubahallah ini, selamatkan dia tujuh turunan ya Allah. Jika saya yang dzalim atau ada kepentingan politik, maka azab dan hancurkan tujuh keturunan saya ya Allah, tapi jika rezim ini yang dzalim, maka azab dan menghancurkan tujuh keturunan rezim dan pendukungnya ya Allah”. Itulah cuplikan isi mubahalah yang disampaikan oleh Gus Nur dalam tausiyahnya.

Baca Juga :  Ndan Lanal Banyuwangi Letkol Laut (P). Ansori: Perintah Penyergapan Penjual Ribuan Baby Lobster

Sedangkan panitia pelaksana Tausiyah Kerakyatan, Ir. H Arief Ikhsan yang sekaligus Sekretaris Jenderal Alumni Presidium 212, beliau mengungkapkan, bahwa acara tersebut digagas dalam rangka mengkonsolidir kekuatan rakyat yang memiliki hak secara konstitusional untuk #2019GantiPresiden.

“Alhamdulillah acara telah berjalan dengan lancar dan sukses, respon para tokoh dan antusias rakyat juga sangat tinggi dlm kegiatan ini dengan semangat yang sama, bahwa #2019GantiPresiden menjadi sebuah keniscayaan” pungkas Arief Ikhsan. (AMN)

Loading...