oleh

VFS Tasheel Tidak Miliki Izin dari Menteri Agama

SUARAMERDEKA – Terkait keharusan pengambilan data Biometrik oleh VFS Tasheel bagi jamaah umrah telah menimbulkan kegaduhan dan kegelisahan baik oleh calon jamaah umrah maupun penyelenggara umrah di Indonesia

Ditemui oleh awak media di sela-sela acara konfrensi pers yang diadakan oleh Permusyawaratan Antar Syarikat Travel Umrah dan Haji Indonesia ( PATUHI ) Ketua Umum HIMPUH ( Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji ) H. Baluki Ahmad mengatakan, PATUHI secara lembaga telah melayangkan keluhan para jamaah umrah kepada Kemenag RI, Kemenlu RI, DPR, Kedubes Saudi Arabia di Jakarta, serta menemui secara langsung Wakil Menteri Haji bidang Umrah, Dr. Wazan di Jeddah namun sampai sekarang belum ada respon yang positif dari pihak Saudi Arabia.

Baca Juga :  Pak Menteri, RRC Paling Senang Penghapusan Sejarah Perang Jihad

PATUHI juga menemukan banyak kejanggalan dalam pelaksanaan Biometrik ini, selain secara teknis menyulitkan jamaah, VFS Tasheel juga mengabaikan UU no 13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah dimana Perseroan Terbatas yang terlibat dalam penyelenggaraan umrah wajib mendapat izin Menteri Agama, sementara VFS Tasheel tidak memiliki izin dari Menteri Agama.

Saat di tanyakan kepada Baluki Ahmad apa tindakan yang akan diambil oleh PATUHI. Jika dikatakan VFS Tasheel itu ilegal/melanggar hukum. Apa tindakan PATUHI secara hukum.

“Kami bersama-sama dengan teman-teman (di PATUHI -red) untuk dipelajari di BKPM ( Badan Kordinasi Penanaman Modal -red). Kalau misalnya ada sebuah kesalahan angkat ( laporkan ) secara hukum ke aparat yang berwajib,” ujar Baluki Ahmad.

Baca Juga :  DPR Sindir Keberatan China Soal Penutupan Sementara Penerbangan Indonesia-Tiongkok

Soal waktunya kapan ( PATUHI ) akan membuat laporan Fuad mencoba untuk melihat pergerakannya.

“Coba nanti kita lihat pergerakannya, kita serahkan ke bagian hukum (PATUHI-red). Karena kita juga baru tahu kalau dia ( VFS Tasheel -red ) dikeluarkan dari BKPM. Ketika Kemenag memfasilitasi pertemuan ( dengan VFS ) di Oasis di Senen, kami terkaget-kaget,” kata Baluki.

Ketika dikejar dengan pertanyaan apakah ada indikasi ‘sesuatu’. Sehingga VFS bisa melenggang bebas di indonesia. Baluki hanya bisa menjawab dengan jawaban diplomatis

“Saya tidak faham, dan saya tidak mengerti sejauh itu, Kita negeri yang bisa simsalabim kadang-kadang,” ujar Baluki sambil tertawa. (MIL)

Loading...