SUARAMERDEKA.ID – Sebagai sesama anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Letjen TNI (Purn) Yayat Sudrajat menjamin Mayjen TNI (Purn) Soenarko tidak mungkin menyelundupkan senjata dan melakukan makar. Ia merasa tuduhan yang dialamatkan ke Mantan Pangdam Iskandar Muda tersebut hanya untuk kepentingan politik semata.
Dalam konferensi persnya di Hotel Atlet Century Park, jalan Pintu Satu Senayan No.1, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (31/5/2019), Yayat Sudrajat merasa aneh jika Soenarko dituduh makar. Sebagai seorang prajurit, Soenarko sudah disumpah untuk siap mengorbankan jiwanya untuk negara.
“Saya tahu persis Pak Narko. Agak aneh kalau diberitakan Pak Narko mau makar dan menyelundupkan senjata. TNI itu disumpah siap mati untuk bangsa dan negara. Masa seorang Pak Narko dituduh menyelundupkan senjata untuk makar. Senjatanya hanya satu bagaimana mau makar? Senjatanya juga sudah kadaluarsa, dan dimodifikasi. Kami ini siap mati untuk bangsa dan negara,” tegas Letjen TNI (Purn) Yayat Sudrajat.
Ia merasa Mayjen TNI (Purn) Soenarko adalah korban kepentingan politik belaka. Karenanya, Yayat Sudrajat mengaku sangat marah mendengar koleganya dituduh makar.
“Kami sangat marah mendengar Pak Narko dituduh makar. Ini hanya kepentingan politik. Kami tidak pernah melihat selama bertugas, pak Narko berbuat yang aneh-aneh,” tegasnya.
Mengenai kemarahannya terhadap tuduhan yang dialamatkan ke Mayjen TNI (Purn) Soenarko, secara tegas ia mengakui punya kedekatan emosional. Didalam Kopassus, antara atasan dan bawahan, hubungannya sangat erat. Hal ini tak lepas dari ruang lingkup Kopassus yang tidak terlalu besar.
“Kopassus itu lingkupnya sangat kecil, sehingga hubungan antara atasan dan bawahan sangat erat. Ini menyangkut harga diri Kopassus. Ini dagelan politik. Kalau Pak Narko seperti itu, leher saya taruhannya,” tegas Yayat Sudrajat. (AMN)