oleh

Bupati Wajo Buka Temu Teknis Pertanian

SUARAMERDEKA.ID – Balai Pengkajian Tehnologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Sulawesi Selatan bekerjasama dengan Dinas Pertanian kabupaten Wajo menyelenggarakan temu teknis untuk peningkatan pengetahuan dan kapasitas penyuluh dan petani milenial. Temu teknik ini merupakan pengenalan inovasi teknologi budidaya padi, jagung dan kedelai di Kabupaten Wajo.

Kegiatan ini berlangsung di pusat pertanian terpadu di kelurahan Uraiyang Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan, Rabu (15/10/2019).

Kegiatan temu teknis ini menghadirkan narasumber dari BPTP Balitbangtan Sulsel. Hadir dalam acara ini Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, Dandim 1406 Wajo, beberapa unsur forkopimda Wajo dan penyuluh serta petani milenial dari 14 Kecamatan se Kabupaten Wajo.

Dr. Ir. Abdul Wahid dari badan Litbang SulSel dalam sambutannya menyatakan tugas BPTP Sulsel adalah menghasilkan tekhnologi untuk diterapkan dan disebarluaskan.

“Keberadaan BPTP Sulawesi Selatan sebagai unit kerja badan Litbang pertanian mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengkajian komoditas, menguji dan merakit teknologi tepat guna. Sesuai dengan spesifik lokasi pertanian,” ungkap Abdul Wahid.

Hasil hasil penelitian dan pengkajian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pengguna teknologi. Terutama untuk petani, penyuluh pertanian serta stakeholder yang membutuhkan.

Baca Juga :  KKN Unhas Gelombang 102 Desa Lasiai Gelar Bincang Literasi

Lanjutnya, BPTP sejak tahun 2007 telah melepas berbagai varietas unggul baru padi seperti Inpari, Inpara dan Inpago sesuai dengan agro ekosistemnya. Abdul Wahid berharap pengguna dapat mengidentifikasi sejumlah varietas yang cocok dengan kondisi lingkungan daerahnya. Sehingga penggunaannya berdampak pada peningkatan produktifitas.

Sedangkan Prof. Dr. Ir, Yunus Musa dosen Unhas di temu teknis tersebut juga berkesempatan memberikan sambutan. Prof Yunus memaparkan teknik inovasi teknologi termasuk langkah langkah serta alasan yang mendorong munculnya inovasi.

“Pertanian akan mengalami tantangan sampai hari kiamat, Manusia bekerja dengan kerawanan pangan. Oleh karena itu setiap saat manusia sebagai pengelola pertanian akan selalu berusaha menemukan inovasi teknologi untuk mendukung keberhasilan pertanian” ungkap Prof Yunus.

Bupati Wajo Buka Temu Teknis Pertanian
Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud.S.sos Msi

Seiring dengan perubahan yang terjadi pada faktor produksi yang meliputi air, tanah dan udara seperti hilangnya unsur hara yang diambil dari tanah ataupun terjadinya saints signis ( tanah capek) pada lahan pertanian tentu saja membutuhkan inovasi demi keberhasilan pertanian. Disamping itu,ada penggunaan energi yang tinggi karena adanya penggunaan teknologi..

Baca Juga :  Tak Lulus Penetapan Anggota DPRD Wajo, Simpatisan Arifuddin Demo

“Untuk itu petani kita dituntut untuk tahu ilmu dari tehnis dan inovasi teknologi pertanian. Yang biasanya dipelajari mahasiswa selama dua semester,” jelas Prof Yunus.

Bupati Wajo dalam sambutannya mengungkapkan potensi pertanian Wajo yang sangat menjanjikan.

“Kabupaten Wajo memiliki lebih 100 ribu hektar sawah juga ditunjang dengan DAS (daerah aliran Sungai-red) yang baik. Namun dari luas sawah tersebut baru 30 persen yang terkelola dengan baik,” ungkap Bupati Wajo.

Kalau sumber daya terdebut diintegrasikan dengan beberapa program pertanian dan dikelola oleh sumber daya yang berkualitas tentu saja hasilnya berdampak pada peningkatan produksi yang signifikan. Untuk itu Pemerintah saat ini berupaya menghadirkan inovasi terbaru dan bertehnologi tepat guna khususnya di bidang pertanian.

Bupati Wajo yang membuka acara temu teknis yang pertama ini berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi tempat belajar dan berlatih untuk menghasilkan petani dengan sumber daya berkualitas sekaligus merubah mainset petani kita terhadap kegiatan pertanian menjadi konsep agribisnis berbasis ilmu dan tekhnologi. (FAR)

Loading...