oleh

Ekonomi Maritim Adalah Solusi Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Sampai 7%

SUARAMERDEKA – Salah satu kontributor yang paling potensial, untuk dapat mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dari 5,17% menjadi 7% adalah pada sektor pembangunan ekonomi maritim.

Demikian dikatakan, oleh Pengamat Kemaritiman Profesor DR Rokhmin Dahuri. Dalam Dialog Merdeka, yang di gelar Komunitas Banteng Asli Nusantara, Kamis, (07/02/2019).

Rokhmin menyebutkan sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.504 pulau dan 108.000 km garis pantai dan tiga perempat wilayahnya berupa laut maka ekonomi maritim menawarkan segudang potensi bukan saja untuk mengatasi sejumlah permasalahan kekinian tetapi juga untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi berkualitas dan inklusif secara berkelanjutan.

Rokhmin mengatakan bahwa dari sektor ekonomi maritim Indonesia meliputi 11 sektor, yang mana potensi nilai ekonomi dari kesebelas sektor tersebut mencapai sekitar 1,5 triliun USD per tahun atau 1,5 kali PDB dengan potensi lapangan kerja mencapai sekitar 45 juta orang atau 35% total angkatan kerja.

Baca Juga :  DPD Partai Golkar Jakarta Barat: Dukungan Tuparjo ke Bamsoet Ilegal

“Selain itu, untuk mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 7% Rokhmin, mengilustrasikan. Jika Indonesia mampu mengembangkan 500.000 ha tambak udang Vaname dengan produktivitas rata-rata 40 ton per ha per tahun, maka dapat menghasilkan 20 juta ton atau 20 milyar kg udang setiap tahunnya” ujarnya.

Dengan harga udang saat ini 5 USD per Kg. Rokhmin mengatakan, maka nilai ekonomi langsungnya sebesar 100 Milyar USD per tahun. Atau sekitar 10% PDB saat ini, dengan keuntungan bersih rata-rata 10 juta rupiah per ha per bulan.

“Jika mulai tahun 2020 hingga 2024 Indonesia membuka usaha 100.000 tambak udang Vaname. Setiap tahunnya, maka dari sektor udang Vaname ini dapat menyumbangkan 2% pertumbuhan ekonomi pertahun,” kata Rokhmin.

Baca Juga :  JIC Expo 2019 Angkat Tema Moeslim Family Day

Dengan demikian Rokhmin menilai maka pertumbuhan ekonomi sebesar 7% per tahun bagi ekonomi maritim Indonesia adalah sebuah keniscayaan. (AMN)

Loading...