oleh

Pembakaran Qur’an, GPI Jakarta Raya Minta Pemerintah RI Putuskan Hubungan dengan Swedia

SUARAMERDEKA.ID – Pimpiman Wilayah Gerakan Pemuda Islam (PW GPI) Jakarta Raya mengutuk keras pembakaran Al-Quran di Swedia oleh politisi sayap kanan di tengah aksi demonstrasi Anti Turki pekan lalu.

Maemun, selaku Wakil Ketua Umum (waketum) PW GPI Jakarta Raya menyampaikan bahwa pembakaran Al-quran yang dilakukan oleh ketua partai Rasmus Paludan merupakan tindakan keji dan provokatif.

“Saya sebagai muslim sangat kecewa atas pristiwa pembakaran Al-quran oleh politisi Swedia. Tindakan itu jelas sangat provokatif dan melukai hati ummat muslim dunia,” Ujar Maemun kepada awak media di Markas GPI Menteng, Jakarta, Rabu (25/01/2023)

Maemun menambahkan bahwa tindakan pembakaran kitab suci ummat beragama tidak boleh dilakukan oleh siapapun, agar keharmonisan kehidupan beragama di dunia bisa terjaga.

Baca Juga :  Danyon Infanteri 8 Marinir Terima Kepulangan Pasukan Perdamaian

“Sebagai kader Gerakan Pemuda Islam saya mengutuk tindakan intoleransi politisi Swedia tersebut,” tegas Maemun

Karena itu, Maemun meminta agar pemerintah Republik Indonesia untuk bersikap tegas terhadap Swedia. Jangan hanya sekedar meminta klarifikasi saja, bila perlu langsung lakukan pemutusan huhugan billateral dengan Swedia.

“karena ini menyangkut perasaan ummat Islam se Indonesia, bahkan dunia, bila perlu pemerintah RI langsung mellakukan pemutusan perjanjian kerjasama dengan Swedia dan mengusir kedubes Swedia di Indonesia,” terang Waketum PW GPI Jakarta Raya tersebut.

Maemun yang juga menjabat sebagai sekretaris Bidang Hukum Pengurus Pusat Forum Komunikasi Mahasiswa Tafsir Hadist Indonesia (PP FKMTHI) menyerukan kepada elemen Islam Indonesia untuk mengkonsolidasikan diri, jika kemudian diperlukan untuk aksi bela Islam.

Baca Juga :  Labayk, Situs Media Sosial Dengan Nilai Islam Untuk Semua Agama

“Dalam waktu dekat ini kita akan konsolidasikan ke seluruh elemen gerakan Islam terutama kader GPI Jakarta Raya untuk menyikapi pristiwa intoleransi yang dilakukan politisi Swedia ini,” tegas Maemun

Maemun menuturkan, ummat Islam Indonesia dengan jumlah terbesar di dunia harus diperhitungkan oleh Swedia.

“kebangkitan ummat Islam Indonesia sangat mungkin terpicu jika kasus-kasus Islam phobia seperti ini masih belum berhenti dan terkesan pelakunya dibiarkan,” pungkas Maemun (SAM)

Loading...