oleh

Pemda Wajo Rakor Tuntutan Masyarakat Sholat Berjamaah di Masjid

SUARAMERDEKA.ID – Pemerintah Kabupaten Wajo menggelar rapat koordinasi menyikapi desakan masyarakat untuk kembali melaksanakan sholat berjamaah di masjid. Rakor yang berjalan selama empat jam ini berakhir tanpa ada keputusan.

Rapat koordinasi ini dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Wajo dan seluruh unsur forkopimda kabupaten Wajo. Hadir pula beberapa pimpinan ormas Islam, seperti Muhammadiyah, NU, Wahda, tarekat Halwatiah Wajo dan berbagai LSM di Wajo.

Dalam pertemuan ini ada perbedaan pendapat dari beberapa tokoh terkait permintaan masyarakat kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan. Rakor berlangsung di Ruang Pola Pemda kabupaten Wajo, Rabu (13/5/2020).

Terbukanya pasar-pasar di beberapa daerah di Wajo menjadi alasan utama masyarakat menuntut dibukanya semua masjid untuk melangsungkan kegiatan ibadah sholat berjamaah seperti biasanya. Menurut perwakilan masyarakat, dalam hal penyeberan covid-19, pasar dan masjid memiliki kesamaan. Keduanya menjadi tempat berkumpulnya sejumlah orang yang berpotensi terjadi penyebaran virus.

“Kalau pasar tetap terbuka, mengapa masjid harus tertutup. Apalagi status covid di Wajo sekarang ini dalam status zero covid-19. Dalam artian, Wajo sudah bebas dari penderita covid. Dengan situasi ini, tentu saja mendukung untuk dilangsungkannya shalat berjamaah di masjid,” kata perwakilan masyarakat.

Baca Juga :  Peran Aktif PKK Mendukung Program Pembangunan Non Fisik Pemerintah

Sekretaris Daerah Wajo, Amiruddin sebagai pemandu acara menyatakan saat ini Wajo sudah zero. Hal ini menyusul satu pasien positif di Wajo dinyatakan sembuh. Namun dengan keadaan ini, Sekda Wajo menghimbau masyarakat tetap waspada terhadap covid.

“Walaupun sekarang kita dalam keadaan zero, namun kita harus tetap waspada. Karena kabupaten lain yang berada di sekitar Wajo mengalami trend peningkatan penderita positif covid 19,” ungkap Amiruddin.

Pemda Wajo Rakor Tuntutan Masyarakat Sholat Berjamaah di Masjid
Peserta rakor tuntutan masyarakat di Ruang Pola Pemda kabupaten Wajo, Rabu (13/5/2020).

Bupati Wajo Dr. Amran Mahmud SSos MSi dalam kesempatan ini meminta kepada seluruh unsur pemangku kepentingan untuk bersama-sama merumuskan kebijakan dalam upaya merespon keinginan masyarakat untuk sholat berjamaah di masjid. Perumusan ini tetap harus mempertimbangkan perlindungan masyarakat dari bahaya penularan covid-19.

“Pertemuan hari ini merupakan hal yang penting dalam menyikapi keinginan masyarakat. Sambil menunggu kebijakan pemerintah pusat dalam menentukan pelaksanaan shalat Idul Fitri,” ungkap Bupati Wajo.

Pada kesempatan ini, Dandim 1406 sebagai bagian tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 berpendapat, untuk mengembalikan kondisi dari tidak aman menjadi aman sangat menguras energi. Termasuk juga banyaknya biaya dan melibatkan banyak orang dalam jangka waktu yang lama.

Baca Juga :  Diduga Data Calon Penerima BLT di Dinas Sosial Wajo Tak Valid

“Sehingga keadaan yang aman sekarang ini jangan sampai membuat kita terlena,” ujarnya.

Pertimbangan senada juga disampaikan Ketua DPRD Wajo ,H. Andi Awaluddin Ssos. Keterbatasan sarana penunjang rumah sakit beserta fasilitas kesehatan untuk menampung penderita covid harus dijadikan bahan pertimbangan.

“Terlebih apabila penderita masuk secara bersamaan,” kata Ketua DPRD Wajo.

Hal yang sama diungkapkan oleh Wakil Bupati Wajo, H. Amran SE. Ia juga mengungkapkan alasan dari sektor kesehatan.

“Ada hal yang harus kita ketahui. Bahwa dua rumah sakit yang kita miliki, hanya rumah sakit penyangga. Bukan rumah sakit rujukan,” ungkap Amran SE.

Pertimbangan serupa juga diungkapkan Kajari dan Ketua pengadilan negeri Sengkang. Keduanya tidak mereferensikan adanya kegiatan kumpul-kumpul, termasuk kegiatan ibadah sholat berjamaah di masjid. Status hijau yang ada berubah kembali menjadi merah menjadi alasan utama kekhawatiran para pemangku jabatan.

Di akhir rakor, Bupati Wajo memutuskan untuk menunda mengeluarkan keputusan. Pihak Pemda Wajo menunggu hasil keputusan bersama dengan para unsur forkopinda esok hari (Kamis).

“Besok bersama unsur forkopinda akan merumuskan dan memutuskan apa yang terbaik untuk keselamatan masyarakat,” tutup Bupati Wajo. (FAR)

Loading...