SUARAMERDEKA.ID – Beberapa minggu terakhir masyarakat Banyuwangi dihebohkan dengan rumor perusahaan tambang emas PT Bumi Suksesino (BSI) menggunakan jasa pawang hujan dalam mendukung produksinya. Pasalnya, hingga saat ini, curah hujan di kecamatan Siliragung dan Pesanggaran sangat minim dibanding daerah lainnya yang ada di kabupaten Banyuwangi.
Pantauan suaramerdeka.id, warga dua kecamatan tersebut mengeluhkan minimnya hujan di daerah mereka. Mereka mengaku akibat kekeringan tersebut, padi dan tanaman lainnya terancam mati karena kekeringan.
Warga setempat menduga, kekeringan terjadi karena PT BSI menggunakan jasa pawang hujan. PT BSI adalah perusahaan tambang emas yang mempunyai ijin untuk mengekplorasi gunung Tumpang Pitu yang ada di kecamatan Pesanggaran.
Pada awal Januari 2020, PT Merdeka Copper Gold (MCG) mengadakan silaturrahmi dengan para wartawan Banyuwangi di Hotel Aston Banyuwangi. Selaku induk perusahaan, PT MCG mengundang wartawan Banyuwangi untuk melihat dari dekat operasionalisasi PT BSI.
Dalam pertemuan tersebut sejumlah wartawan sempat menanyakan kebenaran rumor bahwa perusahaan tambang emas PT BSI menyewa jasa pawang hujan. Perwakilan PT MCG membenarkan bahwa PT BSI membuat perjanjian tentang pengendalian hujan. Namun pihaknya tidak mengetahui apakah yang dimaksud pengendalian hujan adalah menggunakan jasa pawang hujan.
“Awalnya saya tidak tahu, ternyata pawang hujan itu ada. Dan kontrak itu tidak diperpanjang lagi,” kata perwakilan PT MCG.
Rumor ini ditanyakan kembali saat wartawan Banyuwangi memenuhi undangan PT BSI di lokasi pertambangan, Sabtu (25/1/2020). Kepada para wartawan, Wakil Kepala Teknik Tambang PT BSI Ismet Siregar mengaku tidak mengetahui perihal perjanjian menggunakan jasa pawang hujan yang dimaksud.
Namun Ismet Siregar mengakui, produktifitas PT BSI juga dipengaruhi oleh faktor cuaca. Ia menjelaskan, hal ini disebabkan oleh kondisi medan pertambangan menjadi lebih berat jika ada hujan.
“Jika cuaca hujan, maka produksi tambang menurun. Dan jika cuaca cerah, produksi tambang semakin meningkat. Kalau hujan menyebabkan jalan diarea tambang becek dan licin. Disisi lain, hujan juga bagus untuk proses reboisasi di Tumpang Pitu ini,” jelasnya.
Berdasarkan informasi, PT BSI menggunakan jasa salah satu pawang hujan berinisial IM yang berasal dari Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi.
Saat dikonfirmasi, IM mengakui bahwa ia sempat diminta jasanya sebagai pawang hujan oleh PT BSI. Ia juga mengaku bahwa permintaan jasa pawang hujan dari PT BSI hanya sampai bulan Oktober 2019.
“Hingga kini tidak diminta lagi,” ucapnya. (BUT)