SUARAMERDEKA.ID – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri akan mencocokkan 58 sampel DNA dari keluarga penumpang Sriwijaya Air SJY-182 dengan 56 kantong jenazah dan 8 kantong property telah diterima. Proses antemortem dan postmortem (pencocokan data-data yang dikumpulkan untuk proses identifikasi) ini dilakukan sesuai dengan sesuai standar baku interpol.
“Akan dilakukan kegiatan di antemortem dan postmortem. Apabila data-data itu telah lengkap akan dilakukan rekonsiliasi atau pencocokan data tersebut. Sehingga korban kecelakaan Sriwijaya Air bisa teridentifikasi,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divhumas Polri, Brigjen Pol. Drs. Rusdi Hartono, M.Si., di Rumah Sakit Bhayangkara R Said Sukanto Kramatjati Jakarta Timur, Selasa (12/1/2021) siang.
Lanjutnya, hingga saat ini belum ada lagi penumpang lainnya yang berhasil diidentifikasi. Dijelaskan, Senin (11/1/2021) lalu, tim DVI berhasil mengidentifikasi korban pertama yakni salah satu kru kabin atas nama Okky Bisma.
“Namun, keluarga Okky masih menunggu bila ditemukan bagian tubuh lainnya dari korban. Sebelum jenazah diambil pihak keluarga,” ujarnya.
Ia menambahkan, bagi keluarga penumpang yang membutuhkan informasi terkait kecelakaan SJY-182 bisa menghubungi hotline Sriwijaya di nomor (021) 80637817. Kementerian Perhubungan juga membuka posko di terminal 2D Bandara Soetta. Rumah Sakit Polri Kramatjati juga membuka saluran khusus insiden Sriwijaya dan layanan psikologi bagi keluarga penumpang dengan nomor hotline 0812 3503 92992.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air SJY-182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 mil laut di utara Bandara Soekarno-Hatta setelah melewati ketinggian 11.000 kaki.
Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang menuju Pontianak, Kalimantan Barat pukul 14:36 WIB. Jadwal itu mundur dari rencana penerbangan semula yaitu pukul 13:35 WIB karena faktor cuaca.
Berdasarkan data manifes penerbangan, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 50 penumpang dan 12 kru. Dari jumlah 50 penumpang tersebut terdapat 40 orang dewasa, tujuh anak, dan tiga bayi. Sedangkan kru, terdiri dari enam kru aktif dan enam kru ekstra. (OSY)