SUARAMERDEKA.ID – Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Islam (PW GPI) Provinsi Banten menyatakan keprihatinan serius atas pertunjukan tarian di acara kenaikan kelas Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Calungbungur, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten tahun ajaran 2024/2025. Senin, (30/06/2025).
Tarian dengan busana ketat dan gerakan yang vulgar tersebut dipertontonkan secara terbuka di panggung utama, disaksikan langsung oleh siswa-siswi, guru, serta orang tua murid.
Maemun Selaku, Sekretaris Wilayah (SEKWIL) PW GPI Banten, menilai kejadian ini mencerminkan kegagalan total dalam pengawasan konten hiburan di lingkungan pendidikan dasar.
“Kami sangat menyesalkan adanya pertunjukan yang tidak mencerminkan nilai-nilai pendidikan dan moral anak. Ini bukan sekadar kelalaian teknis, melainkan bukti rusaknya sensitivitas moral di ruang pendidikan,” Tegas Maemun.
PW GPI Banten menilai bahwa pertunjukan tersebut bukan hanya tidak layak, tetapi berbahaya bagi perkembangan karakter anak-anak, dan mengindikasikan bahwa pihak sekolah tidak memiliki pemahaman yang utuh tentang pendidikan yang beradab.
Sampai saat ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak belum juga memberikan pernyataan resmi, seolah-olah peristiwa ini adalah hal sepele. Padahal, publik berhak mendapatkan penjelasan atas tontonan yang tidak mendidik dan mencoreng marwah institusi pendidikan.
PW GPI Provinsi Banten mendesak:
1. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak segera angkat bicara dan mengambil langkah disipliner terhadap pihak sekolah.
2. Evaluasi dan audit menyeluruh terhadap seluruh kegiatan sekolah dasar, khususnya yang melibatkan publik.
3. Penerapan standar nilai dan norma budaya yang ketat dalam setiap kegiatan pendidikan, baik akademik maupun non-akademik.
4. Pelatihan moral dan pendidikan karakter untuk guru dan kepala sekolah, agar lebih peka terhadap nilai-nilai yang seharusnya dijaga.
“Kalau lembaga pendidikan dasar sudah kehilangan arah moral, bagaimana kita bisa berharap generasi muda tumbuh dengan nilai luhur? Ini alarm keras bagi seluruh pemangku kepentingan pendidikan,” Tambah Maemun.
PW GPI Banten akan terus mengawal isu ini dan tidak akan diam menyaksikan kerusakan moral dibungkus atas nama hiburan di institusi pendidikan. Pendidikan bukan panggung pertunjukan seronok, tapi medan pembentukan akhlak generasi penerus bangsa. (RED)