SUARAMERDEKA.ID – Warga Binaan Perempuan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Timur ikuti Pelatihan Tata Rias Wajah (Make Up) dengan penuh antusias dan semangat, Sabtu (28/09) pagi.
Lapas Kelas IIA Banyuwangi berkolaborasi koordinasi melalui Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Negeri Banyuwangi Kecamatan Giri yang sudah terikat Perjanjian Kerja Sama (PKS), dengan produk kecantikan INEZ Banyuwangi.
Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIA Banyuwangi Agus Wahono melalui Kepala Seksi Pembinaan Anak Didik (Kasie Binadik) Wahyu Tetuka mengapresiasi Pelatihan Keterampilan Tata Rias Wajah yang digelar di Aula Sahardjo Lapas Kelas IIA Banyuwangi.
”Kami haturkan ungkapan terima kasih karena telah menggelar dan mewujudkan pelaksanaan kegiatan yang positif bagi warga binaan.” kata Wahyu dengan nada mengapresiasi.
Terutama untuk Bu Sulistyani selaku Penanggung Jawab SKB Giri Pokjar Lapas Banyuwangi.
Wahyu mengatakan kesinambungan pelatihan keterampilan perlu dilanjutkan meskipun berbeda jenis pelatihannya selama itu bermanfaat.
”Hal tersebut guna meningkatkan kemampuan atau skill merias dari setiap warga binaan perempua.” tambah Wahyu.
Karena pada sejatinya keterampilan tersebut sangat dibutuhkan, baik untuk dirinya maupun orang lain dalam konteks jasa rias.
Meski begitu, Wahyu menyebut tujuan dari seluruh pelatihan keterampilan yang dilakukan adalah guna mempersiapkan mental bermasyarakat setelah bebas dari lapas dan mendulang kehidupan yang lebih baik.
“Pada dasarnya tugas kami adalah membina dan mengarahkan warga binaan untuk menjadi pribadi yang luar biasa dan dapat bermanfaat bagi orang lain.
Serta mencapai misi Pemasyarakatan untuk menekan angka Residivis terutama di wilayah Kabupaten Banyuwangi.” pungkas Wahyu.
Secara terpisah Astrid, selaku Beauty Consultant INEZ Banyuwangi menjelaskan bahwa penting menguasai kemampuan dasar sebagai perempuan, khususnya dalam hal tata rias wajah.
”Berbagai keuntungan yang dapat dituai jika seorang perempuan mampu merias diri dalam hal kecantikan wajah.” tutur Astrid.
Sebagai pendukung keawetan suatu rumah tangga dan dapat juga sebagai mata pencaharian.(BUT).