SUARAMERDEKA ID – Seiring ditunjuknya Indonesia untuk memegang mandat sebagai presidensi Group of Twenty (G20), pemerintah secara serius mulai mendorong pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan green economy secara luas. Merespon inisiatif tersebut, secara cepat Pemkab Banyuwangi kembali melakukan inovasi dengan menjalankan program piloting “Green Tourism” dengan menggandeng PLN sebagai mitra kolaborasi.
Penandatanganan tersebut dilakukan langsung oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dengan PT. PLN (Persero) Tbk. UP3 Banyuwangi, Yudho Rahadianto. MoU diteken pada 18 Desember 2021 lalu di Pendopo Kabupaten Banyuwangi.
“Ya, kami telah menjalin kerjasama dengan PLN untuk mendorong green tourism lewat pengembangan energi baru terbarukan. Menurut saya, ini sejalan dengan konsep ecotourism yang telah diusung Banyuwangi selama ini.” kata Ipuk, Sabtu (25/12/2021).
Ipuk menambahkan, sejak awal Banyuwangi telah menempatkan dirinya sebagai destinasi wisata yang berbasis alam. Eco tourism dipilih karena kekayaan alam Banyuwangi sangat melimpah, dimana Banyuwangi dikelilingi 3 taman nasional, dan memiliki garis pantai terpanjang di Jawa Timur.
“Melalui kolaborasi ini Pemkab Banyuwangi ingin mendorong tujuan itu lebih dalam lagi, yaitu dengan seluas mungkin memanfaatkan EBT dalam keseluruhan ekosistem pariwisata di Banyuwangi.” tambah Ipuk.
Melalui dukungan penuh PLN, Pemkab Banyuwangi akan mengembangkan konsep pariwisata ramah lingkungan, antara lain dengan penggunaan motor/mobil listrik untuk transportasi pariwisata.
Mengembangkan sistem Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) dan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di berbagai destinasi wisata. Selain juga pengelolaan pembangkitan listrik tenaga surya melalui atap surya (solar rooftop), hingga pembentukan electrifying lifestyle di kalangan masyarakat Banyuwangi, khususnya di kawasan pariwisata.
Kepala PT PLN (Persero) UP3 Banyuwangi, Yudho Rahadianto, mengaku pihaknya mendukung penuh kawasan pariwisata yang menonjolkan Green Tourism dengan menyediakan energi listrik dari pembangkit EBT.
“Untuk kawasan wisata yang menonjolkan Green Tourism akan kita support energi listriknya dengan green energy. Ini yang akan kami kerjakan bareng Pemkab Banyuwangi.” kata Yudho.
Salah satunya kata Yudho, PLN akan menyediakan listrik sebagai energi bersih di tempat wisata melalui SPLU dan SPKLU. Hadirnya SPLU dan SPKLU ini diharapkan dapat mendukung terwujudnya electrifying lifestyle di kalangan masyarakat, khususnya di kawasan destinasi wisata. Misalnya, penggunaan kendaraan listrik maupun kompor induksi oleh pelaku UMKM di kawasan wisata.
“Ini salah satu upaya mengurangi polusi udara karena kendaraan listrik tidak mengeluarkan emisi karbondioksida sehingga lebih ramah lingkungan,” kata Yudho lagi.
Yudho menyebut, saat ini PLN telah membangun 62 SPLU yang tersebar di berbagai wilayah, baik di destinasi wisata maupun tempat-tempat publik lainnya. Seperti Pantai Cacalan, Hutan De Djawatan, Pantai Bangsring Under Water, sejumlah RTH, rest area Jambu, serta area kuliner pintar Taman Blambangan.
“Kami juga memiliki satu SPKLU yang berada di kantor PLN Banyuwangi. Ke depan secara bertahap akan ditambah untuk percepatan ekosistem kendaraan listrik di Banyuwangi.” ujarnya. Selain dari PLN, Banyuwangi juga memiliki dua SPKLU lainnya yang terletak di hotel. SPKLU tersebut dibangun oleh perusahaan penyedia kendaraan listrik.
Yudho berharap melalui kerjasama ini Banyuwangi bisa segera mewujudkan green tourism, bahkan berkembang menjadi sustainable tourism (pariwisata berkelanjutan).
“Detail pelaksanaannya masih akan kami bahas lebih lanjut bersama dinas teknis terkait. Semoga secepatnya bisa dikerjakan.” pungkas Yudho. (BUT).