oleh

Blusukan ke Kampung, Ning Ita Beri Santunan dan Modal Usaha Kepada Warga

SUARAMERDEKA.ID- Salah satu Walikota di Jawa Timur Ika Puspitasari Wali Kota Mojokerto punya gaya khas dalam melayani warganya. Utamanya setiap hari Jumat, Ning Ita panggilan akrabnya, selalu blusukan dari lingkungan ke lingkungan lain untuk menilik warganya di tiga kecamatan.

Wanita dengan Spirit Of Majapahit nya ini, tak pernah sendirian saat sambang warganya di “Jumat Berkah”. Dia selalu ditemani sang suami Supriyadi Karima Saiful, yang selalu setia mendampingi.

Kali ini di Jumat pada minggu kedua di bulan Agustus 2021, Ning Ita dan suami memilih blusukan ke pemukiman rumah warga. Lingkungan Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon.

Dengan mengendarai motor dari kediaman di Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, ia menyempatkan mampir ke Posyandu ibu hamil. Di sini, ia sedikit mengingatkan kepada para ibu-ibu hamil agar terus mencukupi asupan gizinya. Terlebih pada masa pandemi saat ini.

“Jika pemenuhan gizi pada bayi dalam kandung dicukupi secara maksimal, diharapkan nantinya mereka dapat tumbuh dengan sempurna. Sehingga, stunting dapat dicegah sedini mungkin,” harapnya.

Setelah menilik posyandu, Ning Ita menyempatkan berkunjung ke rumah seorang warga, bernama Karsinah. Nenek berusia 71 tahun ini, telah hidup seorang diri tanpa sanak saudara. Demikian dengan Suni’ah, wanita berumur 76 tahun yang masih satu Lingkungan di Blooto.

Baca Juga :  Ketua TP-PKK Aceh Tengah Tinjau Desa Gammawar

Kedua lansia ini pun, menyita perhatian Wali Kota perempuan pertama di Mojokerto saat blusukan. Tanpa saudara, mereka hidup sendiri. Ning Ita juga memberikan perhatiannya dalam bentuk pemberian barang-barang kebutuhan sehari-hari. Seperti kasur, bantal, selimut dan jarik.

Selain itu, Neng Ita juga menitipkan sebagian uang untuk embah-embah ini kepada ketua RT setempat. Dengan harapan, semua kebutuhan, baik makan ataupun lainnya dapat tercukupi.

“Diusia mereka yang tidak lagi muda, keduanya harus hidup seorang diri tanpa keluarga. Kami di sini, ada untuk mereka,” tambahnya.

Setelah berkunjung ke rumah lansia, Ning Ita melanjutkan blusukannya ke tempat lainnya. Namun, di tengah jalan ia tak sengaja berpapasan dengan Misni (56) dan Sukiyati (56). Seorang warga yang menggantungkan hidupnya dengan berjualan lauk-pauk siap makan. Seperti gorengan, botok, pepes dan masih banyak lainnya.

Misni, menjajakan jualannya dengan berkeliling mengunakan sepeda angin dari kampung ke kampung. Sedangkan Ibu Sukiyati, membuka lapak kecil di pinggir jalan dekat perlintasan kereta api. Kedua warga ini pun, mendapatkan bantuan permodalan serta sepeda angin dari Ning Ita.

Baca Juga :  Fajar BS Lase Dipastikan Dulang Puluhan Ribu Suara di Muna

Tidak hanya Misna dan Sukiyati, Walkot perempuan ini juga memberikan reward bagi anak-anak yang telah taat menggunakan masker saat keluar rumah. Selain memberikan hadiah, ia juga mengedukasi anak-anak agar menjadi contoh bagi para orangtua dalam mentaati protokol kesehatan. Salah satunya dengan menggunakan masker.

“Menyenangkan bisa ketemu banyak orang dan macam potensi dan problem, masyarakat butuhnya gak bisa ditunda. Makanya kami selalu keliling memastikan agar hak-hak mereka terpenuhi, dan kebutuhanya bisa terbantukan. Meski tidak semua problem terselesaikan namun setidaknya bisa meringankan beban mereka” pungkasya.

Blusukan Ning Ita ditutup dengan memborong Bubur Madura milik Ibu Suliha, yang kebetulan berpapasan di Jembatan Rejoto. Di lokasi yang bakal menjadi tempat Destinasi Wisata Bahari Majapahit. Ning Ita bersama suami sejenak menikmati pemandangan Sungai Ngotok yang saat itu sedang dipakai latihan mendayung.(BUT).

Loading...