oleh

Akhirnya Negara Berlepas Tangan Dari Tanggung Jawab Wabah Virus Corona

Akhirnya Negara Berlepas Tangan Dari Tanggung Jawab Wabah Virus Corona. Oleh: M Azzam Al Fatih, Pemerhati Umat.

Setelah sekian pekan berbelit dari tuntutan berbagai pihak atas berlakunya loukdwon sebagai solusi mengatasi menyebarnya virus Corona. Akhirnya rezim ini berlepas tangan dari tanggung jawab selaku pemegang kendali pemerintahan yang hanya menerapkan darurat sipil. Hal ini disampaikan oleh presiden Jokowi di istana Bogor pada hari Senin 30. Maret 2020.

Suatu kebijakan yang tidak tepat untuk menangani virus. Hal tersebut pun bukanlah solusi melainkan masalah baru yang tentunya merugikan rakyat. Darurat sipil yang biasanya dijadikan kebijakan dalam menangani pemberontak yang mengacam kedaulatan negeri dan mengancam kekuasaannya. Sedangkan virus Corona merupakan bencana yang melanda negeri ini dan negara – negara lainya. Namanya bencana ya berbeda dengan pemberontakan, yang tentunya solusinya pun berbeda pula. Sebuah bencana tentu tak lepas dari sulosi suplay dan penyediaan bahan makanan dan kebutuhan pokok lainya yang ditanggung oleh negara dibantu para dermawan.

Pernyataan sekaligus kebijakan presiden Jokowi tersebut, akhirnya mendapat protes dari sejumlah tokoh dan politisi. salah satunya datang dari politikus partai keadilan Sejahtera Suyanto, yang duduk di komisi 8 DPR RI. Beliau menyampaikan bahwa penerapan darurat sipil merupakan bentuk lari dari tanggung jawab wabah virus Corona yang telah merenggut ratusan rakyat meninggal dan ribuan orang telah ditetapkan terpapar virus Corona serta jutaan lain terancam tertular mengingat cepatnya penyebaran virus ini. Sebagaimana kita ketahui bahwa hampir profinsi telah terpapar virus tersebut.

Tidak bisa dipungkiri bahwa langkah yang diambil pemerintah sama sekali tidak memberikan solusi. sebab pembatasan wilayah sama halnya diserahkan ke wilayah masing – masing sekaligus pembebanan perekonomiannya. Bahkan dibebankan ke individu rakyatnya. Tentu hal ini sama halnya menyiksa rakyat, bagaikan hidup dipenjara tanpa diberi makan. Maka yang akan terjadi adalah mati kelaparan, mengapa ? Sebab kondisi yang sedang darurat dan berbahaya, keluar rumah terancam tertular virus covid- 19 tinggal dirumah tidak ada penghasilan tentu akan mati kelaparan.

Baca Juga :  Surati Bareskrim, Penghuni Rutan Bareskrim Polri Ajukan Pengangguhan Penahanan

Harusnya langkah yang tepat bagi negara adalah menetapkan status tanggap darurat dengan melakukan lockdwon yaitu menutup seluruh akses, menghentikan kegiatan, tinggal di rumah, serta memberi jaminan ekonomi bagi rakyatnya. Mengoptimalkan segala upaya dari seluruh pejabat yang notabennya melayani rakyat untuk menyisihkan sebagian gajinya. Atau membuat kebijakan memotong gaji seluruh anggota dewan. Atau mengorbankan gajinya sendiri ( seorang pemimpin negara). Pemimpin juga berhak mengalokasikan anggaran – anggaran lainya, misal memberhentikan pembangunan ibu kota baru dan mengalokasikan seluruh anggaranya. Kalau memang kurang bagaimana seorang presiden wajib mencarikan sumber dana. Selain itu negara juga mengoptimalkan TNI dan POLRI untuk menjaga keamanan dan mendistribusikan bahan makanan ke setiap warga. Karena notabennya mengayomi dan melayani rakyat.

Memang, lokcdown membuat perekonomi negara jatuh, tapi hal ini lebih baik daripada hilangnya nyawa seorang rakyat. Ekonomi hancur masih bisa dibangun, ekonomi jatuh masih bisa ditegakkan karena manusia masih mempunyai aqal yang dapat digunakan untuk berfikir, manusia masih punya tubuh yang masih bisa digunakan untuk bekerja, dan manusia masih mempunyai waktu yang masih bisa dimanfaatkan untuk mengembalikan perekonomian negara. Namun sebaliknya manakala nyawa yang hilang tidak akan bisa membangkitkan perekonomian negara. Ingat, virus covid -19 virus berbahaya yang dapat mengancam seluruh manusia termasuk presiden dan seluruh pejabat negara.

Baca Juga :  Pigai Minta Jokowi Mundur Karena Sukses Rekrut Andi Taufan

Lockdwon adalah cara paling efektif dalam menangani virus Corona ini sebagaimana dilakukan oleh negara lainya seperti cina, Itali, Inggris, termasuk Ghana yang merupakan negara berkembang. Lockdwon cara yang efektif saja masih memakan korban apalagi cara yang biasa.

Lockdwon selain cara yang efektif juga cara yang menjadi ajaran Islam di mana ketika dilakukan akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Hal ini pun pernah dilakukan kholifah Umar bin Khattab ketika di masanya di serang virus tha’ un yang juga menyerang sahabat nabi hingga wafat.

Ketika Kholifah Umar melakukan lockdwon dengan menyuruh seluruh warganya berdiam dirumah dan tidak melakukan kegiatan apapun. Sedangkan seluruh kebutuhan ekonomi ditanggung oleh Kholifah termasuk hewan ternak milik warganya. Dan hasilnya hanya memakan korban sedikit serta terselamatkan dengan baik.

Oleh karena itu jika negara tidak ingin berlepas dari tanggung jawab maka lakukan lockdwon, karena cara inilah yang paling efektif. Terlebih, jika negeri ini bermuhasabah nasional, mengoreksi atas kesalahan apa yang telah dilakukan terhadap Tuhan, Allah SWT. Karena sejatinya wabah virus Corona tak lepas dari ketetapan Allah agar manusia ingat siapa dirinya, yang hanya manusia hina namun kadang sombong, merasa diri paling berdaya dan kuasa hingga berbuat kedzolimaan terhadap yang lemah, mempermainkan hukum bahkan dengan mudahnya membuat hukum sebagai hukum tandingan dari pencipta.

Semoga dengan bermuhasabah negeri menjadikan negeri yang senantiasa taat kepada pencipta. Menggunakan syariat Islam sebagai solusi segala problematika hidup.

Wallahu’Alam Bhishowwab.

Loading...