oleh

Sekjen GPI Tantang Debat Terbuka Kepala BPIP Tentang Pancasila dan Aturan Lepas Jilbab

SUARAMERDEKA.ID – Gonjang-ganjing tentang aturan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), yang melarang 18 anggota Paskibraka Muslimah untuk memakai jilbab.

Menyikapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal Gerakan Pemuda Islam (GPI), Khoirul Amin. Menantang kepala BPIP untuk debat terbuka tentang Pancasila dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

“Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, maka dengan ini saya menyatakan menantang debat terbuka kepada kepala BPIP tentang Pancasila dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,” ujar Khoirul Amin dalam keterangannya kepada redaksi, Kamis (15/08/2024).

Alumni Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (UCY), dan Pasca Sarjana Universitas Jayabaya Jakarta tersebut menuding. Bahwa BPIP tidak memahami nilai-nilai kebinekaan yang terkandung dalam Ideologi Pancasila.

Baca Juga :  JAKI Siapkan Gerakan Internasionalisasi Untuk Menangkan Indonesia Atas Gugatan Uni Eropa Soal Sengketa Nikel di WTO

“Jika pemahaman BPIP bahwa penyeragaman uniform itu adalah bagian dari pengejawentahan nilai-nilai Pancasila. Maka jelas ada yang salah dalam otak dan pola pikir serta pemahaman mereka tentang Pancasila,” tegas Khoirul Amin.

“Bagaimana mungkin sebuah nilai-nilai kebinekaan yang terkandung dalam Pancasila. Serta hak warga negara untuk melaksanakan ajaran agama dan keyakinannya. Akan dikangkangi oleh BPIP dengan dalih penyeragaman uniform,” lanjutnya.

Sekretaris Jenderal Ikatan Senat Mahasiswa Hukum Indonesia (ISMAHI) 2007-2010. Juga menyayangkan ketidak pahaman BPIP tentang Hirarki Perundang-undangan. Sehingga membuat aturan yang menabrak peraturan dan perundang-undangan di atasnya.

“Kalau BPIP paham tentang hukum dan Hirarki Perundang-undanga. Maka tidak mungkin BPIP membuat aturan yang menabrak Ideologi Negara dan juga Peraturan Perundang-undangan di atasnya,” kata Khoirul Amin.

Baca Juga :  Selamat Jalan KPK. Sebuah Opini Tony Rosyid

Ia juga berharap agar Presiden Joko Widodo di akhir masa jabatannya. Untuk meninjau ulang tentang urgensi dari BPIP.

“Kami berharap Presiden Jokowi diakhir masa jabatannya untuk meninjau ulang urgensi BPIP. Jika mmg tidak ada kerjanya, tidak berguna dan hanya menghabiskan uang Negara. Maka lebih baik BPIP dibubarkan saja,” pungkasnya. (HRN).

Loading...