oleh

Bersahabat Dengan Pandemi, Opini Muhammad Muad

Bersahabat Dengan Pandemi

Oleh: Muhammad Muad
(Alumni Ponpes Gontor dan UIN Jogja)

Corona virus masih bergerilya. Dari satu mall ke mall yang lain. Dari satu cafe ke cafe yang lain. Dari satu kota ke kota yang lain. Bahkan dari satu negara ke negara lain.

Corona virus terus mencari mangsa. Gak peduli siapa anda. Ulama, pendeta, rakyat maupun pejabat. Sekali ada peluang, corona virus akan menyerang.

Cukup menempel di satu orang, corona virus mengikutinya. Saat seseorang ini bicara, corona virus menyebar mencari mangsa. Lewat doplet yang keluar dari mulutnya, hinggap di tubuh teman bicara. Menempel di pipi, di jidat, hingga di hidung dan mulut, lalu masuk ke dalam. Kena deh.

Saat kena, nasib seseorang akan ditentukan oleh imunnya. Imun kuat, selamat. Imun gak kuat, kiamat.

Di atas usia 50 tahun, rentan tidak selamat. Walaupun banyak yang meninggal di usia di bawah 50 tahun. Terutama bagi seseorang yang memiliki penyakit bawaan.

Selalu waspada. Ini harus terus dijaga. Kewaspadaan dibuktikan dengan mengikuti aturan protokol kesehatan. Dan ini sangat sederhana. Orang mengenal 3M.

Mamakai masker. Ini mutlak. Kalau seseorang pakai masker saat bicara, doplet tertahan. Kalau dia kena virus, relatif tidak menular. Apalagi yang diajak bicara juga memakai masker.

Baca Juga :  Rengking Menteri Kabinet Jokowi yang Paling Bagus dan Paling Jelek Nilainya?

Masalahnya, saat ketemu di cafe, nongkrong sambil minum kopi, masker seringkali dilepas. Di taruh di atas meja, lalu bicara berhadapan. Jaraknya terjangkau oleh corona virus. Jika salah satu kena, yang lain hampir pasti kena. Disinilah corona virus menular. Penularan yang banyak terjadi ketika ngobrol tanpa masker.

Jaga jarak dan sering cuci tangan penting. Tapi yang lebih penting adalah konsisten menutup mulut dan hidung dengan masker. Baik ketika bicara, atau ketika mendengarkan lawan bicara.

Makan dan minum, masker dibuka. Tapi segera tutup kembali saat mau bicara, atau mendengarkan teman berbicara. Kalau jaraknya 1,5 meter, besar kemungkinan tidak akan ada penyebaran corona virus.

Saat ini, di tingkat nasional ada kenaikan hampir 10 ribu orang yang terpapar corona virus setiap harinya. Total yang terpapar 1.937. 652. Hampir dua juta. Yang sudah sembuh 1.763.870. Sebanyak 53.476 meninggal (16/6).

Belakangan ini, di DKI naik 302 persen. Di Jogja 102 persen. Dan di Jawa Timur 89 persen.

Corona virus melonjak lagi. Tinggi sekali. Trending lagi. Sejumlah rumah sakit tidak lagi mampu menampung pasien. Bed Occupancy Ratio (BOR) di Jawa Tengah di angka 66,89 persen. Di Jakarta 62,13 persen. Sudah di atas standar BOR WHO, yaitu 60 persen.

Baca Juga :  Bupati Banyuwangi Diundang ASEAN Smart City Network, Paparkan Program Smart Kampung

Idealnya trend corona virus sudah harus melandai. Faktor penyebabnya cuma satu: tidak disiplin menjalankan prokes.

Stop saling menyalahkan. Introspeksi diri lebih bijak. Ada sikap tidak disiplin. Terutama dalam pemakaian masker saat terjadi kerumunan.

Disiplin menggunakan masker saat berkerumun harus menjadi SOP. Terutama ketika bicara, atau sedang mendengarkan orang lain bicara. Masker mesti dalam keadaan terpasang. Tidak boleh lepas, jika kita ingin sehat dan tetap selamat.

Petugas perlu mengawasi dan mengingatkan. Selama prokes jalan, tidak perlu dibubarkan. Cara persuasif dan edukatif akan jauh lebih efektif.

Tak usah panik. Kita semua berhak untuk hidup dan punya usia panjang. Begitu juga dengan keluarga kita. Corona virus bisa dihindari, asal kita disiplin dan konsisten taat pada prokes. Terutama menjaga masker tetap standby menutup mulut dan hidung kita saat berada dalam kerumunan.

Kalau semua disiplin dengan prokes, gak perlu takut beraktifitas. Terutama aktifitas ekonomi. Tidak perlu lagi ada pembatasan-pembatasan berlebihan, karena ini akan berisiko secara ekonomi. Selama prokes dijalankan, corona virus bisa dikendalikan penyebarannya. Dengan begitu, ekonomi akan berangsur normal. Resesi ekonomi akan segera bisa diakhiri.

Negara lain bisa, kita pasti bisa!

Bekasi, 18 Juni 2021

Loading...