SUARAMERDEKA.ID – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendorong pengembangan di berbagai sektor. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menandatangani nota kesepahaman Memorandum of Understanding (MoU) dengan tiga instansi.
Tiga instansi tersebut adalah Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Surabaya, PT. Bank Syariah Indonesia (BSI), serta Indonesia Solid Waste Association (INSWA). Hadir dalam kesempatan itu Direktur Poltekkes Surabaya, Luthfi Rusyadi; Sekjen INSWA, M.S Oktamalandi; dan Branch Manager BSI Banyuwangi, M. Bagus Nugroho.
“Ini adalah bagian ikhtiar untuk mendorong kemajuan Banyuwangi. Kami sadar bekerja sendiri tentu sangat berat, maka menjalin kolaborasi dengan banyak pihak menjadi pilihan yang tepat,” ujar Ipuk, Selasa (20/12/2022).
Kerjasama dengan InSWA terkait tentang program pengelolaan sampah, melalui program Clean Ocean through Clean Communities (COCC). Program ini didanai Pemerintah Norwegia yang pelaksanaannya dilakukan oleh InSWA.
“Dalam program ini kami akan menyusun masterplan persampahan Kabupaten Banyuwangi untuk 20 tahun ke depan,” kata Sekjen InSWA, M.S Oktamalandi.
Okta menyebut, saat ini masterplan persampahan tersebut sudah dalam proses pematangan, dan ditargetkan selesai Februari 2023. Masterplan ini diharapkan bisa menguatkan pengelolaan sampah di Banyuwangi.
“Dalam menyusun masterplan ini kami libatkan seluruh pemangku kepentingan mulai pemerintah hingga masyarakat. Karena pengelolaan persampahan bukan hanya urusan pemerintah, namun harus dilakukan secara kolektif oleh seluruh stakeholder,” ujar Okta.
Selanjutnya, kerjasama pemkab bersama Poltekkes Surabaya terkait program pengembangan SDM daerah. “Selain melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat, ke depan kami juga siap mengembangkan program studi yang dibutuhkan Banyuwangi. Kami juga sangat terbuka untuk kerjasama program beasiswa,” ungkap Direktur Poltekkes Surabaya, Luthfi Rusyadi.
Sementara kerjasama pemkab dengan PT. BSI meliputi pemanfaatan layanan jasa dan produk perbankan syariah. “Kami berharap kerjasama ini bisa mendorong kemajuan Banyuwangi. Utamanya di bidang pendidikan, kesehatan, dan pengelolaan persampahan,” urai Ipuk.
Banyuwangi, menurut Ipuk, saat ini gencar menggeber berbagai upaya peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM), di antaranya melalui peningkatan sektor pendidikan dan kesehatan.
“Kami juga terus bekerja keras dalam pemulihan ekonomi. Kerjasama dengan BSI ini diharapkan bisa meningkatkan sektor perekonomian Banyuwangi, utamanya di sektor ekonomi syariah,” tambah Ipuk. (BUT)