SUARAMERDEKA.ID – Untuk mencegah penyakit keluron menular (brucellosis) pada sapi, Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Kapuas Bidang Peternakan Seksi Kesehatan Hewan (Keswan) ambil 178 sampel serum, 158 darah, 76 feces sapi di empat kecamatan.
Pada aksi pencegahan penyakit sapi ini, di lakukan surveilens penyakit brucellosis pada sapi dengan pengambilan sampel serum darah sapi di empat kecamatan di antaranya Kecamatan Dadahup, Mantangai, Bataguh dan Tamban Catur.
“Kami mengumpulkan data dan menganalisa. Jadi kami mengambil sampel di lapangan untuk kemudian diperiksa di Balai Veteriner Banjarbaru,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas Anjono Bhakti melalui Kepala Seksi (Kasi) Keswan, drh Anik Ariswandani, Sabtu (7/9/2019).
Drh Anik menjelaskan, bahwa brucellosis atau dikenal dengan penyakit keluron menular, bisa merugikan para peternak sapi. Kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh brucellosis sangat besar, walaupun mortalitasnya kecil. Kerugian akibat penyakit ini dapat berupa keluron (keguguran), juga bisa terjadi anak hewan yang dilahirkan lemah kemudian mati.
“Bisa juga terjadinya gangguan pada alat-alat reproduksi yang mengakibatkan kemajiran (mandul, red) temporer atau permanen,” katanya seraya mengatakan kalau pengambilan sampel serum darah sapi itu dilakukan bersama Balai Veteriner Banjarbaru.
Selain pengambilan serum dan darah sapi, tambahnya, juga dilakukan pengambilan sampel feces. Hal itu dilakukan untuk pemeriksaan parasit cacing yang kemungkinan ada pada ternak sapi. (SAS)