oleh

Kabupaten SBT Saat ini Miliki 250 Hektar Lahan Agro Edukasi Wisata

SUARAMERDEKA.ID, BULA – Sebagai Agro Edukasi Wisata, Dinas Pertanian Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) melakukan gerakan penanaman komoditas jeruk yang menjadi Branding Center yang terletak areal Nama Timur Kecamatan Bula.

Agro Edukasi Wisata Nama Timur merupakan program Dinas Pertanian untuk mengembangkan kawasan pertanian yang juga berperan sebagai kawasan produksi, edukasi, inovasi teknologi, inkubasi bisnis, konservasi lingkungan, serta tempat wisata.

Hal ini diungkapkan Sekretaris Dinas Pertanian, Surahman, SP, kepada awak media usai penanaman komoditas Jeruk Sebagai Branding Center di Agro Wisata Nama Timur. Sabtu (14/1/23).

Seperti dalam keteranganya, Nama Timur akan menjadi tempat wisata pertanian, semua orang akan belajar cara urban farming alias bercocok tanam di perkotaan. Hal ini sejalan dengan upaya Dinas Pertanian untuk mendukung wisata pertanian. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan lahan kosong di SBT sambil memperkenalkan konsep ketahanan pangan keluarga dengan urban farming lokal.

“Jadi agro wisata ini kedepannya di harapkan menjadi salah satu inovasi terbesar yang dilakukan oleh dinas pertanian dalam rangka membangun daerah kabupaten SBT disektor pertanian” ungkapnya.

Ia menambahkan “ini penanaman perdana pada lokasi branding center sebagai agro edukasi wisata”

Lebih lanjut iya menjelaskan agro edukasi wisata Nusantara ini memang program yang sebelumnya telah dirancang, tapi ada beberapa kendala dan hambatan, namun Dinas Pertanian tetap memiliki tekat yang kuat untuk membangun SBT disektor pertanian.

Baca Juga :  Apakah Benar Kas Negara Kosong? Opini Asyari Usman

“ini sudah lama kami rancang, namun banyak kendala yang kami hadapi, tapi tetap kami memiliki tekat kuat untuk membangun SBT” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kasubag Perencanaan, Sofyan Kelian S.Kom., M.Si. menjelaskan ada sedikitnya 5 Hektare lahan yang disediakan khusus untuk tanaman holtikuktural.

“tahun pertama ini kita mulai membuka kurang lebih 5 hektar itu dikhususkan untuk tanaman hortikultura, yang saat ini kita sudah lakukan penanaman kurang lebih lima varietas jeruk yang sudah kita tanam kemudian nanti kita lanjutkan dengan kegiatan penanaman lengking dan selanjutnya dengan tanaman holtikultura lainya” katanya.

Sesuai yang direncanakan kata Kelian, ada kurang lebih 250 hektare disiapkan sebagai kawasan Agro Edukasi Wisata sehingga ini menjadi target budidaya pertanian dan teknologi pertanian yang menopang kenaikan PAD SBT.

“kurang lebih 250 hektar ini insya Allah akan dilakukan secara komplit dengan kondisi mujiers sehingga didalam edu agro wisata walios nusantara ini insya Allah kedepannya akan menjadi salah satu tempat destinasi wisata inovasi edu agro untuk budidaya pertanian dan teknologi pertanian, di samping itu juga menjadi salah satu sumber PAD yang insya Allah kita akan lakukan secara maksimal” tuturnya.

Baca Juga :  Rumah Bambu Kampoeng Batara, Amphitheater Kreativitas Anak-Anak Rimba

Selain itu hal yang sama juga di sampaikan Kepala Bidang sarana dan Prasarana Penyuluh Pertanian, Asis Rumadau SP., M.Si. bahwa untuk program perdana ini ada 5 komoditas yang ditanam.

“diawal penanaman perdana untuk tanaman jeruk untuk beberapa komoditas yaitu terkait dengan komoditi siamadu, siampontianak, batu 55, manis pacitan, keprok terigas” sebutnya

Harapan rumadau dengan kehadiran edu agro wisata ini merupakan sebuah inovasi yang luar biasa untuk dinas pertanian.

“Dinas pertanian juga untuk meminta dukungan kepada pemerintah daerah selaku sebagai pemangku kepentingan, supaya mensuport katong (Kita-red) di Dinas Pertanian terkait dengan finansial untuk bisa mengembangkan edu agro wisata ini kedepannya”. Kata Rumadaul

Selain itu juga Kepala Seksi Produksi Perkebunan, Idris Rumalean SP mangatakan bahwa, dari bidang perkebunan sangat mendukung edu agro wisata nusantara yang berada pada daerah Nama Timur kabupaten SBT.

Pihaknya sangat mendukung penanaman perdana jeruk pada untuk hortikultura agar kedepannya untuk bidang perkebunan juga didalam areal ini ada lokasi khusus untuk perkebunan yaitu pengembangan tanaman perkebunan.

“awalnya kami akan penanaman poki, faritas tuni dan pengembangan pala cengkeh dan kelapa genjah yang kami mungkin 2023 ini kami pengembangan tapi secara bertahap dalam lokasi yang seluas 250 hektar ini”. tutupnya. (AMR).

Loading...