oleh

Plt Bupati SBB : Vaksinasi di SBB Baru 12 Persen dari Target 70 Persen

SUARAMERDEKA.ID –  Perlunya kerja sama semua pihak untuk mencapai target Vaksinasi dari masyarakat SBB yang berjumlah dua ratus enam ribu (206.000) jiwa. Karena yang telah menerima vaksin mencapai 12% artinya 29.000 (baru dua puluh sembilan ribu) masyarakat. Sedangkan target yang dicapai dalam program vaksinasi adalah 70% (tujuh puluh persen).

Hal ini disampaikan Plh Bupati Seram Bagian Barat (SBB), Timotius Akerina, SE.M.Si saat menghadiri kegiatan Analisa dan Evaluasi Lintas Sektoral Pelaksanaan Vaksinasi dalam rangka Pencegahan Covid-19 di Kabupaten Seram Bagian Barat yang dilakukan Polres Seram Bagian Barat di ruang Aula Bhayangkara Polres SBB. Jumat (10/9/2021).

Dikatakannya, dari jumlah masyarakat, SBB berada pada urutan ketiga terendah dalam menerima vaksinasi.

“Kita urutan ketiga terendah dengan jumlah masyarakat SBB berkisar 206.000 jiwa dan baru sekitar 29.000 yang atau sekitar 12% yang telah divaksinasi,” ungkapnya.

Baca Juga :  Nama Penjual Limbah B3 Ilegal RS Salatiga Muncul di Persidangan, 3 Tahun Tak Diproses?

Menurutnya, untuk mencapai target yakni 70% masyarakat di vaksinasi, perlu membangun jaringan dan mencari solusi terbaik agar kegiatan vaksinasi mencapai target.

“Kita membuat jaringan-jaringan untuk meningkatkan kegiatan Vaksinasi sehingga tercapai target 70% dengan melibatkan semua komponen masyarakat.

Kita akan mencari solusi dan jalan keluar sehingga target 70% Vaksinasi terhadap Masyarakat SBB dapat terwujud,”ujar Akerina.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Kadis Kesehatan SBB, dr. Johanis Tapang, M.Kes mengatakan, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) sekarang berada pada tahap Vaksinasi Multi Dose.

“Kita sekarang ada tahap Vaksinasi Multi Dosi sehingga ada Vaksin yang 1 Fial hanya 2 Orang yang bisa divaksin. Dan memang saat ini kita terkendala Tenaga Dokter,”ungkapnya.

Dikatakan Tapang, sebaiknya masyarakat yang menerima bantuan harusnya divaksin. Karena jika tidak membuat hal demikian, masyarakat dalam mengikuti vaksin akan menurun.

Baca Juga :  Bamsoet Sampaikan Apresiasi 18 Pengurus IMI Yang Terpilih Sebagai Anggota Legislatif

“Agar penerima bantuan dari Pemerintah diharuskan untuk divaksin. Karena dengan kelonggaran aturan terkait Vaksinasi terhadap Penerima Bantuan, menyebabkan animo masyarakat untuk mengikuti Vaksin menjadi menurun,”tandas Kadis.

Ditambahkan Tapang, begitu juga vaksinasi bagi guru-guru, karena sesuai data yang dirinya ketahui jumlah guru yang mengikuti vaksinasi masih sangat rendah. Untuk itu dirinya meminta Dinas Pendidikan mengambil kebijakan.

“Agar Kadis Pendidikan Kabupaten SBB dapat memberikan penekanan kepada para guru agar divaksin, karena sesuai data pelayanan Publik, guru yang mengikuti Vaksinasi masih rendah sementara saat ini para siswa diwajibkan untuk mengikuti Vaksinasi,”ungkapnya.

“Maka dari itu Vaksin Rutin dan Vaksin Covid harus berjalan dengan beriringan sehingga masyarakat yang letak geografis sulit dijangkau dapat juga terlayani,”ujar Kadis.(SMS)

Loading...